Kunjungi Masjid dan Gereja
Dalam sesi kunjungan lapangan (field trip), para guru peserta workshop LKLB mengunjungi masjid dan gereja, yaitu Masjid Gunungsari Indah Wiyung Surabaya dan Gereja Kristen Abdiel (GKA) Gloria, Jalan Pacar Surabaya. Para guru berdialog langsung dengan pemuka agama di kedua tempat tersebut dalam rangka memperdalam kompetensi komparatif LKLB.
“Tujuan utama kita untuk mengobrol, bukan membandingkan agama Islam seperti ini, Kristen seperti ini. Tapi, kita berdialog dan bertanya karena masing-masing kita pasti punya asumsi Muslim seperti apa atau Kristen seperti apa yang belum tentu benar,” kata Daniel Adipranta saat memberikan sambutan mewakili Institut Leimena di GKA Gloria, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Daniel, kompetensi komparatif dalam LKLB artinya kita belajar mengenal agama lain langsung dari penganutnya supaya tidak terjadi bias dalam memahami agama tersebut. Dalam workshop LKLB, guru Muslim diberi kesempatan bertanya langsung kepada pendeta atau pengurus gereja mengenai agama Kristen, sebaliknya guru Kristen bisa bertanya kepada takmir dan pengurus masjid.
“Saya yakin hampir kita semua belum punya pengalaman masuk ke tempat ibadah agama lain dan bercakap-cakap dengan penganut atau pemuka agamanya. Lewat workshop LKLB ini kita diberi suatu ruang untuk bisa bertanya dengan bebas termasuk masalah teologi,” lanjutnya.
Ketua Takmir Masjid Gunungsari Indah (MGSI) Surabaya, Hidayat Fatoroni, sangat bersyukur dan sebuah kehormatan karena Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Timur menunjuk MGSI menjadi tujuan kunjungan workshop LKLB.
“Tentunya kami mengucapkan selamat datang di masjid ini yang sekarang masih dalam tahap pengembangan. Kami sangat gembira dan bersyukur bisa berkomunikasi dengan umat beragama yang berbeda,” kata Fatoroni.
MGSI merupakan masjid yang meraih juara I dalam lomba Manajemen Administrasi dan Kemakmuran Masjid yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya dalam rangka milad 109 tahun Muhammadiyah. Masjid ini memiliki TPQ Braille yang menaruh perhatian kepada anak berkebutuhan khusus.
Kedatangan peserta workshop LKLB ke Masjid Gunungsari Indah disambut oleh belasan pengurus masjid termasuk para ibu dari Pengajian Wanita. Guru-guru Kristen diberikan selendang untuk dipakai sebagai penutup kepala (hijab) saat masuk ke dalam masjid.
“Saya pribadi merasa sangat bersyukur karena mendapat sambutan yang hangat sekali saat masuk masjid, sehingga seperti menjadi rumah kita bersama juga,” kata Guru SMA Kristen Gloria, Sherly Gultom.
Sementara itu, Ketua Majelis GKA Gloria Pacar, Surya Tamara, mengatakan kedatangan peserta workshop LKLB khususnya para guru Muslim merupakan sebuah kehormatan.
“Kita percaya pertemuan ini bukan sekadar kebetulan, tapi Tuhan atur supaya bisa bersama-sama saling mengenal dan mengerti, karena kemajuan Indonesia itu dimulai dari para guru,” katanya. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post