Terkejut Dipanggil ke Madrasah
Marwiyatus Saanah, orang tua Nina Faradila menyampaikan bahwa dia merasa khawatir dan segan saat di panggil ke madrasah untuk menemui kepala madrasah. Dia mengaku dalam hatinya bertanya-tanya apa kesalahan yang dilakukan anaknya, sehingga dia dipanggil. Apa karena karena belum bisa menggunakan bahasa halus Bawean. Ternyata justru berkaitan dengan prestasi anaknya.
Saat ditanya oleh Kepala MTs Muhammadiyah (MTsM) 5 Eklis Dinika bagaimana perhatian dan apa yang dilakukan sehingga anaknya mampu menghafal al-Quran juz-30 dengan baik, dengan menahan rasa haru yang mendalam dia menyampaikan bahwa dia tidak berbuat banyak bahkan tidak berbuat apa-apa. Hanya saja sering mengingatkan dan bertanya tentang hafalan anaknya.
Saat ditanya bagaimana keseharian anaknya, dia menyampaikan, “Saya hampir tidak pernah melihatnya menghafal al-Quran. Dia hanya pegang HP di tangannya sepulang dari madrasah. Dia juga tidak pernah keluar rumah,” katanya.
Saat Eklis Dinika memberi sebuah mushaf al-Quran dan piagam penghargaan spontanitas dia mengucapkan ucapan terima kasih dengan suara parau sambal menahan tangis bahagia dan rasa bangga yang mendalam.
Dia mengaku tidak pernah menyangka sebelumnya dipanggil ke madrasah dengan rasa takut akhirnya membuahkan bahagia. “Terima kasih,” katanya.
Nina Faradila menyampaikan bahwa dia mempergunakan waktu menghafal setiap hari saat pulang dari madrasah dan setiap malam Jumat saat tidak mengaji ke mushala.
“Makanya saat setoran di pagi hari sama pembina tahfidh Bu Eklis Dinika setiap pukul 06.30 WIB setoran hafalan lancar,” ujarnya sambil tersenyum. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni