![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2023/10/WhatsApp-Image-2023-10-13-at-07.26.51.jpeg?resize=899%2C619&ssl=1)
Kabar Duka Itu
Pukul 02.00 WIB, sang ibu menelepon Kaiis sambil menangis. Dia mengabarkan Altair telah meninggal. Kabar duka ini langsung Kaiis teruskan ke guru-guru SD Mugeb.
Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi membuka pesan kabar duka dari Kaiis pukul 03.20 WIB. Ari pun membacakan pesannya, “Assalamualaikum Ustad Ari, saya baru ditelepon mamanya Altair mengabarkan Altair sudah nggak ada.”
Innalillahi wainnailaihi raji’un terucap dari lisan Ari, sapaan akrabnya. “Saya sangat bersedih. Semalam saya bermimpi Mas Altair berdiri di depan saya membawa piring putih berisi tiga pisang goreng. Di belakangnya menunggu bus yang sangat bagus,” ujarnya.
Ari menambahkan, “Saya lupa warna busnya. Dia tersenyum dan melambaikan tangan ke saya. Setelah itu saya tersadar dan saya berdoa kesembuhan penyakit yang diderita Mas Altair.”
“Insyaallah Mas Altair meninggal dalam keadaan khusnul khotimah tepat hari Jumat, 13 Oktober 2023. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan menerima kepergian ananda tercinta,” doanya.
Ari mengungkap, “Insyaallah hari ini selepas shalat istisqo, kami berdoa bersama kemudian shalat jenazah untuk mendoakan Mas Altair. Husnul khotimah, Nak.”
Anak yang Sopan
Kaiis masih tidak menduga Altair berpulang secepat ini. Dia masih ingat selama ini di waktu luangnya, dia berusaha membimbing Altair mengucapkan dengan tepat ketika hafalan ar-Rahman ayat 1-7. “Rasanya masih banyak yang ingin saya lakukan untuk Altair, mengajarinya berbicara dengan benar, membaca, dan menulis,” imbuhnya.
Altair sangat dikenal sebagai anak yang ramah dan santun di kalangan guru. Kaiis mengenang, “Altair itu anaknya sangat ramah. Setiap bertemu ustad ustadzah, siapa pun, langsung salim. Setiap pagi ke kelas-kelas lalu menyalimi para wali kelas lain di kelasnya.”
Sejalan dengannya, Rahmat Arianto SPd–guru SD Mugeb yang merupakan Kader Muda Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah (TSPM)–pun mengenang ketika Altair salim lalu menunjukkan jurus-jurus pencak silatnya. Dari ucapan Altair, Rahmat juga menduga dia menyatakan ingin ikut kejuaraan pencak silat.
Menurut Rahmat, Altair memang jago dalam olahraga pencak silat. Ketika akhir-akhir ini menunjukkan jurus Tapak Suci yang baru dia pelajari saat mengikuti ekstrakurikuler di SD Mugeb, dia mampu menunjukkannya dengan benar. “Kalau saya lihat memang bakat minatnya di sana (Tapak Suci),” terangnya.
Usai mendengar kabar duka pada Jumat pagi, Rahmat menyatakan, “Kamu anak yang baik karena kamu punya sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang melebihi tingginya ilmu yaitu adab. Sopan santunmu sangat terkenang buat kami namun Allah lebih sayang kepadamu.”
Irene Cynthia Rahman, Guru Pendidik Khusus Altair, pun mengenang, “Altair anaknya nurut, kalau dibilanginatau kalau disuruh dia langsung bergegas. Di balik kondisinya, dia anak yang sangat mandiri. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni