PWMU.CO – Ayo berlomba-lomba menjemput takwa dengan sedekah disampaikan Suhadi Fajaray dalam acara Tabligh Akbar Masjid Al Mizan SMA SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik di Cordoba Convention Hall, Sabtu (14/10/2023).
Di penghujung sesi motivasinya, dia menyampaikan 2 ayat tentang takwa, yaitu Surah Ali Imran ayat 133 dan 134, artinya Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
“Siapa bapak ibu orang yang bertakwa itu?” Tanya Suhadi.
Dia lalu melanjutkan ayat berikutnya, artinya (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
Usai membacakan kedua ayat tersebut, Konsultan Pendidikan ini menjabarkan tentang orang bertaqwa yang Allah beri ampunan dan surga seluas langit dan bumi. Pertama, orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit.
“Berinfak saat lapang, punya banyak uang itu mudah bapak ibu. Karena yang dipakai infaq ini ada,” ujarnya.
Tetapi, lanjutnya, infak pada situasi sempit perlu pengorbanan, tetapi bagi yang melapangkan hati dan niat untuk tetap berinfaq saat sempit adalah luar biasa. Tidak semua bisa melakukannya. “Maka dari itu mumpung sedang lapang, maka mari berinfaq sebanyak-banyaknya.
“Karena dikhawatirkan jika harta itu ditahan-tahan untuk sedekah maka akan diambil melalui musibah. Nauzubillah,” katanya.
Kedua, menahan marah. Janganlah engkau marah, maka bagimu surga. (HR Thabrani). Menahan amarah di rumah baik terhadap suami atau istri dan anak serta keluarga adalah utama untuk menjaga keharmonisan di dunia dan menyiapkan surge.
Ketiga, memaafkan orang lain. Dia pun bertanya kepada tamu undangan. “Ibu, apakah bisa memaafkan kesalahan suami?,” tanyanya kepada ibu-ibu yang hadir.
“Bisaaa…!!”
“In syaa Allah!!” jawab ibu-ibu beragam.
“Ibu-ibu kenapa ragu memaafkan suami?” tanyanya yang diikuti tawa seluruh yang hadir.
“Apakah bapak-bapak bisa memaafkan istri?” tanyanya kali ini kepada bapak-bapak yang hadir.
“Bisaa…!!” jawabnya kompak.
“Alhamdulillah berarti bapak-bapak lebih mudah memaafkan,” candanya.
Usai mengulas ayat tersebut, Suhadi kembali menjelaskan infak berbeda dengan sedekah. Jika sedekah tidak mesti dengan materi seperti tenaga bahkan senyuman pun juga sedekah. Tetapi infaq berupa pemberian dalam bentuk harta benda.
Dia lalu mengeluarkan 15 buku yang dibawanya untuk dibagikan kepada undangan yang hadir. Sambil memperkenalkan dan menyampaikan fokus ikhtiar pembangunan Masjid Al-Mizan. Suhadi Fajaray menawarkan buku tersebut dengan tebusan infak.
“Kebutuhan pembangunan adalah Miliar. Alhamdulillah ada 15 buku, hari ini saya hargai 1 miliar jadi pas ya bisa cukup untuk membangun Al-Mizan,” ungkapnya sambil tertawa kecil.
Dia juga mengingatkan tentang gemar infak menjadi yang pertama disebut sebagai kunci ketaqwaan dengan balasan surga. Tak berapa lama langsung disambut tamu undangan berlomba-lomba menjemput ketaqwaan dengan berinfak untuk pembangunan Masjid Al-Mizan.
Diawali dengan 15 juta, 30 juta, 50 juta, 25 juta dan seterusnya. Alhamdulillah Cordoba Convention Hall ramai pada momen tersebut. Dia meminta maaf karena sudah habis bukunya tetapi undangan yang ingin berinfak terus berjalan. Tetapi ternyata mereka tetap berinfak hingga akhir acara ditutup.
Apabila ada yang berniat turut berperan memberikan support, dapat ditransfer melalui:
- Nomor rekening BSI 7744444122 atas nama Masjid Al-Mizan
- Konfirmasi 0811-3603-600 (Muhammad Saiful Anwar S ST)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah. Editor Ichwan Arif.