PWMU.CO – Musyran Muhammadiyah dan Aisyiyah Beduri Ponorogo digelar. Meski Musyawarah Ranting (Musyran) ke-3 ini dilaksanakan sederhana, hanya lesehan di dalam Masjid An Nuur Kompleks Perumahan Bhumi Citra Praja Kelurahan Beduri, Ponorogo, Jawa Timur, acara berjalan lancar dan sukses.
Musyran itu dimulai dengan agenda laporan pertanggungjawaban dari PRM dan PRA Beduri periode 2015-2020 perpanjangan 2022. Kemudian berlanjut pemilihan calon Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRA) Beduri periode 2022-2027.
Proses pemilihan di Musyran menghasilkan pimpinan ranting terpilih sebagai berikut. Ketua PRM Beduri periode 2022-2027 Harun Effendi, Sekretaris Suprajitno, dan Bendahara Ichwanudin ST.
Adapun Ketua PRA Beduri periode 2022-2027 Erif Mailani SPd dan Sekretaris Kamaliatul Hasanah SHI. Kedua ketua terpilih merupakan ketua periode sebelumnya, 2015-2020 perpanjangan 2022.
Dalam sambutannya, Harun Effendi mengatakan, “Meski secara demografi keberadaan Muhammadiyah di Kelurahan Beduri memang minoritas dengan jamaah yang minim sekali, kami tetap yakin dan semangat dengan mengembangkan Muhammadiyah!”
Maka, sambung Harun, perlu langkah-langkah strategis dalam mengembangkan dakwah Muhammadiyah yang mampu bersanding dengan masyarakat dan lingkungan. “Artinya, pengembangan dakwah harus senantiasa dinamis dengan meningkatkan intensitas kegiatan,” terangnya, Ahad (15/10/2023).
Selain itu, mengingat masyarakat Beduri yang heterogen dan mayoritas dari kalangan lain, maka dia menuturkan, dalam setiap kegiatan Muhammadiyah hendaknya bisa menarik partisipasi masyarakat sekitar. “Dengan demikian kegiatan dakwah Muhammadiyah Beduri bisa berjalan harmonis,” ujar Harun.
Sementara Ketua PRA 2022-2027 Erif Meilani SPd mengatakan, “Aisyiyah Beduri meski hanya memiliki anggota terbatas, dalam menjalankan setiap kegiatan kita kembangkan konsep senantiasa bergembira.”
Lani, sapaan akrabnya, melanjutkan, “Harapan kami, semangat gembira ini menjadi inspirasi untuk menumbuhkan keikhlasan dalam gerak dakwah Aisyiyah Beduri.” (*)
Penulis Suprajitno Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni