PWMU.CO – Soal Capres di Pemilu 2024 Muhammadiyah menjaga jarak yang sama terhadap tiga pasangan yang telah deklarasi.
Demikian disampaikan Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM kepada wartawan di acara Diskusi Media dan Rilis Hasil Survei di Gedung PWM Jatim di Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/10/2023) siang.
Seperti diberitakan ada tiga calon Capres-Cawapres yang sudah deklarasi. Yaitu Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo-Gibran.
”Kalau suara Muhammadiyah untuk calon presiden, kita menjaga jarak yang sama. Artinya kita tidak akan memberikan arahan kepada warga Muhammadiyah memilih salah satu pasangan Capres maupun Cawapres,” ujar Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dia mengatakan, soal Capres dan Cawapres, pimpinan tidak mengarahkan warga Muhammadiyah memilih salah satu pasangan. Pimpinan hanya memberikan indikator-indikator pemimpin yang baik.
”Paling tidak, kita nanti memberikan indikator-indikator yang ada kaitannya dengan calon presiden itu, yang memiliki kriteria sebagai seorang pemimpin dan bisa memberikan kontribusi kepada persyarikatan Muhammadiyah,” terangnya.
Dia menyebutkan empat indikator. “Sering kami sampaikan adalah prinsip kepemimpinan profetik yang terdiri dari empat unsur, yaitu shidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” tegasnya.
Prinsip tabligh tidak hanya berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, melainkan juga kemampuan mendengarkan dan yang paling penting adalah jujur dan amanah.
”Dalam konteks pasangan calon, kami mengharapkan bahwa mereka semua memiliki kecerdasan dan kemampuan berbicara yang baik. Namun, yang menjadi fokus utama adalah kualitas shidiq dan amanah, yang menjadi prioritas bagi warga Muhammadiyah,” jelasnya.
Ia menyebut, ketiga calon belum menemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah setelah deklarasi. Sukadiono juga menyebut Muhammadiyah akan menerima semua calon yang ingin bersilaturahmi dan berdiskusi.
”Tapi semua calon sudah ketemu Pak Haedar (Ketua Umum PP Muhammadiyah) sebelum deklarasi. Setelah deklarasi masih belum ada. Karena kita menjaga jarak yang sama, ya kalau menerima, ya semua diterima,” ucapnya.
Sukadiono menjelaskan, Muhammadiyah akan memberikan wadah dan dukungan bagi kader-kader muda Muhammadiyah yang memiliki potensi untuk menjadi calon legislatif.
Mereka tidak memandang partai politik yang dipilih oleh kader tersebut, melainkan fokus pada kualitas dan potensi mereka.
”Jadi kader-kader Muhammadiyah yang mempunyai potensi menjadi seorang calon legislatif, itu yang ingin kita berikan wadah sekaligus nanti kita dukung, kan gitu,” ujarnya.
Tentu, sambungnya, jika mereka memiliki potensi terjun di politik. ”Kita tidak akan melihat dia di partai politik yang mana, kita berikan bekal kepada mereka dan siapa yang punya potensi itulah yang mungkin nanti kita dukung,” jelas Sukadiono.
Penulis Muchammad Jiddan Azhar Editor Sugeng Purwanto