PWMU.CO – Tiga Prinsip Public Speaking disampaikan Motivator Nasional Asnando Danu disampaikan dalam Pelatihan Dai di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Sabtu (21/10/2023).
Dalam pelatihan yang mengangkat tema Be a Smart Millenial Dai yang diselenggarakan di Andalusia Hall ini, Asnando Danu menjelaskan prinsip yang harus dipegang dan dipraktikkan dalam public speaking.
Di depan 100 siswa dari unsur Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Spemdalas, siswa kelas VII-VIII Mahad Al-Ashr Spemdalas, dan perwakilan siswa di tiap levelnya, dia mengungkapkan ada 3 prinsip public speaking.
“Pertama, setiap orang dilahirkan sebagai pembicara, kedua desain Konten berbicara yang sistematis, dan ketiga berbicaralah untuk memudahkan audiens,” jelas lulusan S1 Jurusan Fisikan ITS ini.
Dia menuturkan, pada prinsip 1 setiap orang dilahirkan sebagai pembicara. Maka, setiap siswa harus mampu ketakutan-ketakutan atau istilahnya membuang rantai gajah. Selanjutnya fokus pada kelebihan diri dan mampu menemukan cara bisa percaya diri.
“Untuk menemukan percaya diri, bisa dengan cara putar film positif, atur napas, hadirkan peristiwa terbaik, bergerak , dan berdoa,” jelasnya.
Berbicara yang Sistematis
Asnando Danu menjelaskan prinsip kedua yaitu mendesain konten berbicara yang sistematis. Prinsip ini bisa dilakukan dengan menentukan pembuka Isi penutup yang baik.
“Bisa juga kita membiasakan menulis script tidak hanya mengandalkan ingatan,” tekannya.
Dia menuturkan, teknisnya dalam pembukaan dengan memberi salam, sapa, dan perkenalan. Selain itu, bisa juga dengan membangun kedekatan dan ketertarikan dengan audien, serta menjelaskan tujuan apa yang akan disampaikan.
Untuk bagian penutup, lanjutnya, bisa dilakukan dengan cara mengulang pesan utama, mengajak audien untuk ‘action’ dan kita harus memberikan penutup yang berkesan.
Prinsip 3, bicaralah untuk memudahkan audiens. Maka, langkah yang harus dilakukan yaitu dengan mengenali tipe audiens. “Caranya bisa dengan tipe argumentative (pakai data, fakta, quote, riset), tipe inspiratif (pakai cerita atau humor), dan tipe atraktif (pakai simulasi dan melibatkan audien),” jelasnya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.