Pentingnya Bidang Kultural dan Pendidikan
Selain soal politik, Ia juga menyoroti pentingnya mengembangkan kader-kader Muhammadiyah di bidang kultural dan pendidikan.
“Nah, yang kedua yang ingin saya sampaikan yaitu jangan semua ke politik, ini juga komitmen kita. Karena itu kami pesan ke Mas Mudzakkir (Ketua MPKSDI PWM Jatim) jangan semua ke politik. Harus ada yang menjadi pejuang-pejuang di ranah kultural. Jadi harus ada dari kita itu pejuang politik, pejuang kemanusiaan, ada yang menjadi intelektual dengan tulisan-tulisannya di media yang luar biasa, gitu ya,” tuturnya.
Biyanto juga menyinggung perbedaan Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang telah berhasil menghasilkan banyak lulusan S2 dan S3 di dalam maupun luar negeri. MPKSDI PWM Jatim dia harapkan berkomitmen untuk memfasilitasi studi lanjutan dan pelatihan bahasa asing bagi kader yang memiliki impian melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Salah satu pesan kami waktu Mas Mudzakir adalah bagaimana kita bisa menyiapkan adik-adeik yang IPM, IMM, NA, yang mudah-mudah itu, untuk bisa sukses S2, S3 di dalam maupun luar negeri,” katanya.
Menurutnya dalam hal ini Muhammadiyah kalah dengan NU. Mereka banyak yang kuliah S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. “Oleh karena itu, maka mudah-mudahan nanti ada program yang bisa dimainkan oleh MPKSDI PWM Jatim ini, supaya kita bisa fasilitasi anak-anak yang punya mimpi melanjutkan studi S2, S3 ke luar negeri. Kalau bisa ada kursus di sini gak apa, untuk menyiapkan bahasa asing mereka,” terangnya.
Biyanto mengakhiri sambutannya dengan mengutip pernyataan Buya Syafi’i Ma’arif yang menegaskan bahwa masa depan Muhammadiyah sangat bergantung pada persiapan anak muda hari ini. Ia mengajak semua yang hadir dalam pertemuan ini untuk menjadikannya sebagai wadah bertukar gagasan demi memajukan Muhammadiyah.
“Dalam menutup sambutan ini saya ingin mengutip pernyataan dari Buya Syafi’i Ma’arif yang pernah mengatakan: cerah dan buramnya wajah Muhammadiyah itu sangat bergantung pada bagaimana anak-anak muda Muhammadiyah hari ini. Kalau kita gak ikhtiar mulai hari ini, kita gak akan tahu bagaimana wajah Muhammadiyah yang kita cintai pada masa-masa yang akan datang. Karena itu, mari jadikan pertemuan ini sebagai ajang menyambung pikiran-pikiran hebat dan bagus untuk memajukan Muhammadiyah melalui MPKSDI ini,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Ia membaca basmallah sebagai tanda dibukanya acara Rakerwil MPKSDI PWM Jatim 2023.
“Dengan izin Mas Backtiar dan Mas Mudzakkir, bapak ibu serta semua yang hadir di ruangan ini, mari kita buka acara yang luar biasa ini dengan membaca basmallah: bismillahirrahmanirrahin,” ucapnya.
Penulis Muchammad Jiddan Azhar Editor Mohammad Nurfatoni