PWMU.CO – Cicit Kiai Dahlan Widiyastuti dan CEO Inilah.Com Fahd Pahdepie dijadwalkan hadir pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang digelar Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Menurut rencana, Rakerwil berlangsung di Aula Mas Mansyur PWM Jatim pada Sabtu (4/11/2023) mendatang.
Ada sejumlah agenda inti yang bakal dibahas dalam acara tersebut. Di antaranya, kebijakan dan program unggulan MPID PWM Jatim. Kemudian, para peserta dari MPID daerah juga diajak merumuskan rencana kerja bersama dalam sidang pleno.
Selain itu, Rakerwil juga menghadirkan sesi seminar dengan narasumber tokoh muda, seorang influencer, sekaligus anggota MPI PP Muhammadiyah, Fahd Pahdepie. Fahd juga merupakan seorang penulis nasional. Beberapa bukunya, Muda Berdaya Karya Raya, Rumah Tangga, dan Hijrah Bang Tato.
Pria yang kini menjadi CEO Inilah.com tersebut akan mengisi seminar bertajuk “Membangun Narasi Islam Berkemajuan dalam Dunia Digital”.
Ketua Panitia Rakerwil, Achmad Santoso mengatakan, pihaknya sedianya juga mengundang Ketua MPI PP Muhammadiyah Prof Dr Muchlas MT untuk memberikan sambutan.
“Tapi, kabar terakhir, yang bersangkutan tidak bisa hadir karena ada acara wisuda di kampusnya, Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Prof Muchlas merupakan Rektor di kampus tersebut,” jelasnya.
Karena itu, ia akan diwakilkan oleh pimpinan MPI PP Muhammadiyah yang lain.
“Menurut informasi dari Mas Radius (Radius Setiawan, sekretaris MPID PWM Jawa Timur, Red) yang menggantikan Prof Muchlas adalah Widiyastuti SS MHum, wakil ketua MPI PP Muhammadiyah,” kata editor Jawa Pos tersebut.
Selain sebagai Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah Bidang Museum dan Kearsipan, Widiyastuti merupakan cicit KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Dia juga sekaligus Ketua Tim Museum Muhammadiyah.
Peluncuran Tim Ekspedisi KH Ahmad Dahlan
Achmad menambahkan, yang tak kalah menarik, pada pembukaan Rakerwil juga bakal dilakukan peluncuran Tim Ekspedisi Jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur. Tim yang digawangi Azrohal Hasan, anggota MPID PWM Jatim itu akan melakukan riset untuk menghimpun sejarah perjalanan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, di Jawa Timur.
Tim ini terdiri atas Azrohal Hasan, Nafi’ Muthohirin, Teguh Imami, Achmad Santoso, Miftakhul Muslim, M. Ibadurahman, dan mahasiswa UM Surabaya.
Azrohal Hasan sebagai koordinator menyatakan, dalam melakukan riset nanti, tim meminta arahan langsung kepada Prof Purnawan Basundoro, sejarawan Universitas Airlangga Surabaya.
“Rencananya, tim ini akan memulai riset pada bulan November 2023,” ujar alumnus Sejarah Universitas Airlangga Surabaya itu.
Adapun tujuan perjalanan riset ini mulai dari Ponorogo, Madiun, Malang, Surabaya, Lumajang, dan Banyuwangi. Tempat-tempat tersebut merupakan jujukan KH Ahmad Dahlan saat berdakwah di Jawa Timur.
Selain itu, MPID PWM Jatim bakal meluncurkan, lebih tepatnya mengenalkan, portal utama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, www.pwmjatim.org, di hadapan peserta rakerwil.
Website ini berisi seputar informasi sejarah Muhammadiyah di Jatim, visi misi dan tujuan, AD-ART, struktur organisasi , program kerja, amal usaha Muhammadiyah di Jatim, digital library, jurnal, buku Muhammadiyah, berita artikel, hingga penerbitan.
Kelancaran agenda ini juga tak lepas dari dukungan pihak-pihak terkait. Karena itu, panitia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran agenda ini.
Di antaranya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, dan SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Juga Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, Bank UMKM, serta PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo).
Sinergi dan Samakan Persepsi
Sementara itu, Sekretaris MPID PWM Jawa Timur Radius Setiyawan menjelaskan, Rakerwil merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menganalisis, memperbaiki, serta meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi.
“Dengan melibatkan seluruh MPID PDM seluruh Jatim, harapannya bisa bersinergi dan menyamakan persepsi dan bagaimana kita semua fokus menyelesaikan target kinerja selama lima tahun kepemimpinan,” kata Radius.
Ia juga menyebut MPID menjadi roh dalam suatu organisasi karena perannya menyampaikan pengetahuan dan informasi kepada warga Persyarikatan dan masyarakat secara luas.
“Di tengah cepatnya arus media sosial dan teknologi, sudah saatnya MPID mencitrakan dan menjadi corong-corong publikasi Muhammadiyah,” imbuh dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu. (*)
Penulis Achmad San Editor Nely Izzatul