PWMU.CO – Muhammadiyah berpolitik untuk menebar nilai-nilai ketuhanan supaya rakyat tidak menjadi korban permainan politik.
Demikian disampaikan Din Syamsuddin dalam Tabligh Akbar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang di Masjid Khadijah Kota Malang, Ahad (29/10/2023).
Din Syamsuddin menyampaikan, awal kemunculan istilah politik kebangsaan itu diinisiasi dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tahun 2000-2005. Istilah itu merupakan improvisasi khittah politik Muhammadiyah waktu muktamar tahun 1971 di Makasar.
”Khittah tersebut berisikan poin penting yaitu Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik manapun secara organisatoris. Meskipun demikian warga Muhammadiyah diharapkan tidak anti terhadap politik sebab dengan politik dapat menjadi salah satu ajang untuk menyampaikan nilai-nilai ketuhanan dalam Islam,” katanya.
Bahkan ketua PP Muhammadiyah saat ini, sambung dia, memberikan kesempatan kepada para kadernya untuk masuk ke dalam partai politik manapun.
”Muhammadiyah tidak pernah tidak berpolitik, sebab Muhammadiyah merupakan pergerakan yang berdasarkan ajaran Islam di mana ajaran Islam berlandaskan tauhidullah sehingga menganjurkan kepada umatnya untuk berpolitik dalam menebar nilai-nilai ketuhanan,” tegas Din Syamsuddin.
Dia menganjurkan kepada warga Muhammadiyah untuk aktif dalam politik kebangsaan dengan niat amar makruf nahi mungkar sehingga dengan begitu diperlukan kecerdasan politik, literasi politik dan menjadi pemilih terbaik.
Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk dari ketidakabaian warga Muhammadiyah terhadap politik supaya tidak menjadi korban permainan politik.
Hadirin tabligh akbar tumpah ruah kader Muhammadiyah dari Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) hingga kader dari Ortom Muhammadiyah seperti IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah, HW, Tapak Suci dan simpatisan Muhammadiyah.
Tabligh Akbar mengusung tema Meneguhkan Politik Kebangsaan Berkemajuan.
Ketua PDM Kota Malang Prof Dr Abdul Hari dalam sambutannya mengatakan, senang dan bangga diadakannya kembali Tabligh Akbar pada tahun ini.
Acara ini, kata dia, warga Muhammadiyah dapat meningkatkan tali silaturahmi, saling merekatkan ukhuwah antar kader Muhammadiyah, kemudian sebagai wadah berkumpulnya UMKM yang diinisiasi kader Muhammadiyah untuk menyejahterakan perekonomian umat. Terakhir sebagai ajang meningkatkan kualitas kaderisasi Ortom.
Abdul Haris berpesan, kader-kader Muhammadiyah senantiasa memberikan dukungan dan turut serta menyukseskan program kegiatan Muhammadiyah.
Penulis Fatimah Az-Zahro Editor Sugeng Purwanto