SMP Mudelta Nobar Ranah 3 Warna

Siswa SMP Mudelta nobar Ranah 3 Warna di Masjid al-Hidayah Tanggulangin. (Lissilmi Kaffah/PWMU.CO)

PWMU.CO – SMP Mudelta nobar (nonton bareng) Ranah 3 Warna di Masjid Al-Hidayah Tanggulangin, Senin (30/10/2023). Inilah agenda untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP).

Tak hanya siswa SMP Muhammadiyah 8 Tanggulangin (SMP Mudelta) Sidoarjo, Jawa Timur, guru serta perwakilan komite sekolah juga turut serta nobar. Acara ini dimulai usai apel pagi dari jam 08.30-10.30 WIB.

Selama nobar hampir 2 jam berlangsung, siswa sangat antusias. Guru Bahasa Indonesia SMP Mudelta Lissilmi Kaffah mengungkap, film ini dipilih karena dianggap sesuai tema HSP. Yakni menceritakan seorang pemuda yang bercita-cita bisa sekolah hingga ke Amerika.                          

Pada akhir cerita, tokoh utama Alif Fikri bisa pergi ke Kanada sesuai yang ia cita-citakan selama ini melalui pertukaran pemuda.  Dalam film ini pun ada ungkapan berbahasa Arab yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Yaitu man jadda wa jadda (barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil) dan man shobaro ala dzafiro (siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung),” imbuhnya.    

Menurutnya, film ini sangat bagus untuk anak-anak tonton dan bisa menjadi inspirasi siswa SMP Mudelta dalam meraih cita-cita.                             
Ketua Komite SMP Mudelta Tri Yuli Astuti mengatakan, film ini juga mewakili curahan hati hampir semua orang tua yang menyekolahkan anaknya. “Mereka rela berkorban apa pun asalkan anaknya bisa sekolah setinggi mungkin,” ungkapnya.

Selain itu, sambungnya, pilihan tempat diadakannya nobar di Masjid Al-Hidayah juga dirasa tepat. “Karena tempatnya yang berdekatan dengan sekolah dan tanpa adanya pungutan. Sehingga siswa-siswi tidak memerlukan biaya terlalu banyak. Komite pun merasa senang apabila diikutsertakan kegiatan sekolah, sehingga mereka bisa ikut memantau secara langsung kegiatan yang diadakan sekolah dan anaknya,” imbuhnya (*)
            
Penulis Lissilmi Kaffah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version