PWMU.CO – Milad sekolah TK ABA 3 Kota Probolinggo ke-57 diperingati di Bee Jey Bakau Resort, Ahad (29/10/2023).
Acara dimulai pukul 07.00 diikuti murid, wali murid, dan pimpinan Aisyiyah Kota Probolinggo.
Untuk pemanasan acara milad sekolah dibuka dengan ice breaking dan senam oleh Bunda Vivi guru kelas B2.
Selesai senam. Perwakilan keluarga (ayah-ibu) diminta membuat lingkaran untuk membentuk enam kelompok. Tiap kelompok terdiri 10 perwakilan anggota keluarga beda kelas. Nama kelompok ada Madura, Jawa, Pendalungan, Sasak, Betawi, Dayak.
Tiap kelompok membuat dan menunjukkan yel-yel mereka di depan seluruh anggota keluarga wali murid.
Lomba dimulai dari menyanyi lagu perjuangan. Tidak semua keluarga dapat mulus menyanyikan lagu. Karena ada beberapa yang lupa lirik hingga syairnya terbalik saat menyanyikan lagu Bagimu Negeri.
Permainan berlanjut pada estafet bola dengan mengerahkan tiap kelompok bermain 10 orang. Bola digiring lewat bawah kaki pemain. Lalu secara bergantian bola yang sampai di belakang dibawa maju. Begitu seterusnya hingga pemain awal kembali posisi semula. Siapa yang paling cepat, itulah pemenangnya.
Permainan yang tak kalah seru adalah saat ibu-ibu mengambil belut dengan estafet berpindah ke ibu lainnya. Rasa geli bercampur jijik dapat ditekan karena dilakukan bersama dengan ibu lainnya. Pemenang belut ditentukan banyaknya belut yang terkumpul dalam dua menit.
Permainan beralih ke sepak bola sarung yang diwakili bapak-bapak dalam satu tim. Lalu ada permainan menara air. Tiap kelompok diwakili tiga bapak untuk menopang bak yang berisi air dengan kaki.
Sebelum itu para bapak diharuskan memakai kaos kaki saat menopang bak air tersebut lalu permainan dimulai dengan aturan siapa tim tercepat melepas kaos kaki tanpa menjatuhkan bak air maka itulah pemenangnya.
Di saat terakhir tim bapak dari kelompok Madura akan menyelesaikan permainannya dengan hampir seluruhnya kaos kaki sudah terlepas, namun saat tinggal satu kaos kaki yang belum terlepas dan terburu-buru akhirnya bak air tumpah mengenai bapak-bapak dari tim Madura.
Gelak tawa menggelegar pun pecah saat air tumpah ke badan bapak tim Madura.
Permainan terakhir adalah safety child. Bapak- bapak rela berbasah-basahan masuk ke dalam kolam air untuk menggendong anak-anak yang ada di timnya berpindah dari satu sisi ke sisi lain yang ditentukan.
Acara selesai pukul 11.00 dilanjut dengan ramah tamah masing-masing kelas. Tiap kelas membawa bekal makanan dengan menu berbeda.
Kelas B3 bekal makanan dikumpulkan lalu dimakan bersama. Kelas lainnya ada yang memesan nasi kotak untuk anggota keluarga.
Sembari menunggu pengumuman pemenang lomba, wali murid menyantap bekal hidangannya. Ada juga nasi kuning dari sekolah untuk tiap paguyuban.
Wali murid meminta kegiatan parenting ini perlu diadakan paling tidak dua kali dalam satu semester. “Saya sangat antusias sekali. Acara seperti ini menciptakan kedekatan orangtua dan sekolah, hubungan silahturahmi per paguyuban dan antar paguyuban pun bisa akrab,” kata MamaTaty wali murid kelas B TK Aisyiyah 3.
”Momen anak dapat menghabiskan waktu bersama orangtua, saudara sekaligus teman sekolah menjadi menyenangkan serta pengalaman berkesan buat anak saya,” jelasnya.
Penulis Hendriani Okvinasari Editor Sugeng Purwanto