PWMU.CO – Finlandia negeri yang dikunjungi Nuur Raudhah Tahliyatusyifa (17), siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), saat ikut pertukaran pelajar.
Dia menceritakan pengalamannya belajar di Finlandia dalam program Rotary Youth Exchange, Kamis (2/11/2023).
Tak terasa tiga bulan berlalu Tahliya, sapaan akrabnya, tinggal di negara terkenal paling bahagia di dunia.
Selama tiga bulan terakhir, ia telah melalui perjalanan yang mengesankan. Masih teringat keberangkatan kala itu Sabtu (5/8/2023).
Setelah empat penerbangan dan transit, akhirnya tiba di Helsinki Vantaa International Airport, Ahad (6/8/2023). “Begitu saya memasuki bandara, dari jauh saya sudah dapat melihat teman-teman yang juga menggunakan blazer Rotary dengan berbagai macam pin,” kisahnya.
“Rasanya jetlag perjalanan terbayarkan ketika melihat mereka,” ujarnya.
Mereka juga peserta pertukaran pelajar dari berbagai belahan dunia yang belajar di Finlandia selama satu tahun bersama Rotary Youth Exchange.
Ketika 83 pemuda telah tiba, mereka naik bus menuju kemah orientasi di Karkku Evangelical College. Selama enam hari mengikuti pembelajaran bahasa dan budaya Finlandia. Tak hanya teori, peserta juga praktik. Setiap hari kita diberi waktu bersantai di sauna dan berenang di danau.
Finlandia adalah negara dengan daerah hutan terbanyak di Eropa, sehingga salah satu kegiatan peserta menjelajahi hutan dan mencoba berry liar.
Tahliya dan teman-temannya berkesempatan mengunjungi Tampere, kota terbesar ketiga di Finlandia. Kawasan industrial dan modern. Ada trem dan lalu lintas yang ramai.
“Ini adalah momen di mana aku benar-benar menyadari bahwa aku sedang berada di belahan dunia yang berbeda,” tutur Tahliya.
Selama orientasi, putri bungsu pasangan Pangajoman dan Retno Wulandari ini menikmati suasana lingkungan global. Bersama teman-teman berbagi cerita budaya negara asal dan aspirasi exchange-year mereka.
Dia satu-satunya dari Indonesia. Berada di tengah kelompok dari berbagai macam negara, ia tidak merasa kesepian karena perbedaan budaya tidak sebagai halangan untuk berteman.
Momen paling berkesan selama orientasi adalah Cozy Night. Peserta menampilkan budayanya. Mulai perjamuan teh oleh tim Jepang sampai dansa macarena dari tim Spanyol.
Tahliya menampilkan lagu Remaja oleh Hivi sambil bermain gitar. Malam itu dipenuhi dengan kemeriahan dan energi positif.
Berakhirnya orientasi merupakan momen pahit-manis peserta Rotary Youth Exchange. Sekarang saatnya berpisah sesuai placement daerah masing-masing. Namun semua bersemangat memulai hidup baru bersama host-family. Mulai menjalani keseharian sebagai exchange-student.
Bersama Keluarga Luka Hannula
Host family dan sekolah Tahliya terletak di Paimio, kota kecil yang dikenal dengan Alvar Aalto Sanatorium. Host clubnya adalah Rotary Club di Turku Åbo. Maka ia wira-wiri di antara dua kota itu.
Turku adalah kota tertua dan mantan ibu kota Finlandia.
Tahliya diperkenalkan dengan Finnish way of life yang sebenarnya oleh host-family keluarga Luka Hannula. Host family terdiri dari orangtua, Lotta dan Marko. Dua saudara Hugo dan Sebastian.
Karena RYE bersifat resiprokal, putra sulung mereka, Luka, sekarang tinggal bersama keluargaku di Surabaya dan bersekolah di Smamda. Dari keluarga Hannula, Tahlya belajar gaya hidup orang Finlandia yang dekat dengan alam.
Dari usia belia, mereka terbiasa mandiri menjelajah hutan dan mencari jamur, berenang di danau setelah sauna. Tetap sekolah di saat cuaca ekstrem ketika musim dingin.
Hubungan dengan alam membentuk mindset pantang menyerah yang disebut Sisu.
“Saya perhatikan dari gaya hidup orang di sini adalah work-life balance yang sangat bagus dan kesetaraan gender,” ungkap Tahliya.
Walau kedua host-parents bekerja full-time, mereka bisa mengatur waktu sehingga selalu menyempatkan untuk makan malam bersama.
Ia juga mendapatkan percakapan menarik ketika pelajaran bahasa Inggris. Istilah career woman atau wanita karier sudah tidak digunakan. Ketika seorang wanita memilih bekerja, itu bukan suatu hal yang perlu dipertanyakan.
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, pandangan inklusif terhadap perempuan di tempat kerja, dan akses ke alam yang indah, pantas saja Finlandia menjadi salah satu negara paling bahagia di dunia!
Sekolah Paimion Lukio
Sekolah di Paimion Lukio atau Pailu. Dibandingkan dengan Smamda, Pailu lebih kecil. Sekitar 300 siswa. Kebanyakan siswa-siswi juga hanya berasal dari kota Paimio. Jadi kurang lebih semua orang mengenal satu sama lain.
Orang Finlandia terkenal irit berbicara dan pemalu. Hari pertama sekolah Tahliya yang pertama menyapa teman-teman barunya. Ia mendapat sambutan hangat dan bertemu dengan teman-teman yang sefrekuensi pula.
Gadis berhobi bermain gitar ditempatkan di kelas 10. Ada program orientasi sekolah. Konselor atau guru BK sekolah memberikan kesempatan bertemu murid-murid dari kelas lain. Semua kelas yang ia ambil berbahasa Finlandia. Namun guru-guru biasanya menjelaskan secara singkat dalam bahasa Inggris. Bahkan memberikan tugas terpisah agar ia tetap dapat berpartisipasi di kelas.
Mengenai ibadah, lingkungan sekolah toleran. Ia diberi ruang untuk shalat. Salah satu hal yang menarik mengenai pelajaran agama di sini, selain praktik agama masing-masing, murid juga diajarkan mengenal sejarah agama-agama besar dunia.
Masa SMA standar adalah 3 tahun, namun memperpanjang waktu sekolah sampai 3,5 – 4 tahun merupakan hal yang biasa jika siswa ingin memprioritaskan aktivitas di luar sekolah. Seperti menjadi atlet atau memperbanyak pengalaman kerja.
Kelonggaran tersebut tergantung kelas-kelas yang dipilih dalam suatu periode. Sekolah Tahliya memiliki 6 periode yang durasinya kurang lebih dua bulan per periode.
Jam masuk dan pulang sekolah dapat berubah. Jam masuk standar pukul 08.40-14.15. Jam istirahat makan siang 40 menit. Namun siswa juga mendapatkan hyppytunti atau free period. Yaitu bebas mau melakukan apa saja. Tahliya dan teman-teman pilih ke supermarket. Menurutnya, aktivitas paling di luar nalar murid-murid di sini adalah sukake sauna.
Sekolah dan fasilitasnya gratis. Mulai makan siang sampai laptop. Jika ada siswa tinggal di tempat yang jauh, biaya transportasi juga di-cover.
Komunikasi antara guru, orang tua, dan murid dari pengumuman sampai nilai ulangan bukan di WA namun di aplikasi Wilma, sehingga privasi individu terjaga. Saat teman-temannya diberitahu, di Indonesia murid punya nomor telepon guru, mereka kaget.
Mutual respect antara guru dan murid sangat terasa di lingkungan sekolah. Murid-murid fokus terhadap pembelajaran dan tidak tidur atau sibuk berbicara sendiri.
Kalau ada jam kosong tetap mengerjakan tugas yang diberikan. Guru sangat menghargai pendapat dan sudut pandang murid. Tidak ada senioritas yang berlebihan.
Keseimbangan antara bekerja keras di sekolah dan memiliki waktu untuk kehidupan pribadi dan aktivitas di luar sekolah memungkinkan siswa Finlandia tetap termotivasi. Mereka merasa dihargai, memiliki kendali atas pembelajaran, dan dapat menjaga keseimbangan antara pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Pantas saja edukasi negara ini salah satu yang terbaik di dunia.
Familiy Time
Menghabiskan waktu bersama host family dan teman-teman menghasilkan kebiasaan baru. Contoh di Indonesia makanannya 50 persen minyak, 50 persen micin, di keluarga Finlandia memasak tidak terlalu banyak garam. Setiap makan besar pasti ada sayur sehingga pola makan lebih sehat.
Remaja juga prihatin perubahan iklim, sehingga thrifting (membeli baju bekas) serta gaya hidup vegan hal yang umum.
Di sini mendaur ulang dilakukan semua household. Finlandia merupakan negara dengan udara paling bersih di dunia. Ia menyadari, selain karena hutan yang lestari, orang di sini biasa berjalan ke mana-mana.
Contoh, rumah ke sekolah berjarak sekitar 2,5 Km, awalnya aku diantar oleh host family. Kemudian terbiasa berjalan kaki atau bersepeda. Untungnya ada teman yang rumahnya searah.
Rotary Club
Rotary Club juga mengajak berkegiatan. Meeting setiap bulan serta district camp bersama anak-anak exchange yang lain.
Rotary Club memberi uang bulanan, uang transportasi bus, dan membiayai kursus bahasa Finlandia. Setiap Senin dan Rabu, Tahlya ke Turku untuk kursus bahasa. Selasa dan Ahad ikut Brazillian Jujitsu. Kelas seni pada hari selasa.
Semisal bosan ngehutan dan ngesungai di Paimio, biasanya hangout di Turku ke mall, record shop, atau kafe. Ia sangat bersyukur mendapatkan kesempatan merasakan kedua sisi kehidupan di suburbs dan di kota.
“Selama tiga bulan terakhir, saya bersyukur telah berhasil beradaptasi dengan baik dalam lingkungan dan budaya yang baru,” ucap Tahlya.
“Saya sangat menantikan momen-momen berharga yang akan saya ciptakan bersama host-family dan teman-teman saya di sini,” ujarnya.
Penulis Nuur Raudhah Tahliyatusyifa, Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto