PWMU.CO – Ipas Store, toko milik Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik menyelenggarakan rapat umum pemegang modal (RUPM).
Acara yang diikuti oleh pengurus Ipas Store, pemegang modal Ipas Store, dan perwakilan Pengurus Harian PDA Gresik ini berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Kamis (2/11/2023).
Ketua MEK PDA Kabupaten Gresik Iffah Nurdiyani rapat ini bertujuan untuk memaparkan laporan kinerja Ipas Store, evaluasi kinerja dan program, pembagian keuntungan usaha selama setahun, serta launching program pemesanan belanja online dan pelayanan pengiriman belanja.
Dalam laporan kinerja IPAS Store, Iffah Nurdiyani di antaranya menyampaikan IPAS store PDA dibentuk dalam rangka menampung produk-produk UMKM dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA).
“IPAS terbentuk atas peran ibu-ibu dengan menamam saham per saham 1 juta dan terkumpul sejumlah 88 saham atau Rp 88 juta. Ipas diharapkan menjadi toko ritel yang bisa memenuhi kebutuhan anggota PDA pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya,” katanya.
Iffah menjelaskan seiring berjalannya waktu IPAS Store berkembang menjadi ikon agen beras murah se-GKB dengan omset per tahun yang terus meningkat sampai miliaran.
“IPAS bisa memberi kesejahteraan bagi penamam saham dan memberikan kontribusi ke pada PDA per tahun, walaupun tidak besar, yakni senilai Rp 3.768.500,” imbuhnya.
Perhatikan Kesejahteraan Karyawan
Ketua Pengurus Ipas Store Fajriyah SPd menyampaikan dinamika dalam mengelola IPAS Store. Ia menekankan pentingnya membina dan memperhatikan pegawai sebaik mungkin termasuk pemenuhan hak karena pegawai adalah dasar penggerak aktivitas toko.
“Kemudian perlu perhatian dari pemegang saham terhadap perkembangan Ipas, dan bagaimana agar tercipta rasa memiliki oleh pemegang modal terhadap toko Ipas,” katanya.
Ia juga mengimbau agar para pemegang saham ikut terlibat dalam pemenuhan omzet bulanan toko supaya dapat membantu pegawai mendapatkan bonus.
“Untuk keberlangsungan IPAS, bisa ditata agar pengelolaan lebih profesional. Dan pemodal diharapkan terlibat untuk memajukan IPAS, dan wajib belanja ke IPAS tiap bulan,” ucapnya.
Sri Wahyuni SAg MPd, pengurus IPAS sekaligus pemegang saham atau modal, turut memberi masukan terkait perkembangan IPAS. Menurutnya, perkembangan IPAS banyak diamati oleh pihak luar.
“Termasuk oleh managemen lain, malah ditawar akan dibeli atau dikelola dan Ipas akan diberi laba sesuai yang biasa diperoleh,” tandasnya.
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni