PWMU.CO – Warga Muhammadiyah kembali dirundung duka, khususnya Aisyiyah Bondowoso. Pada Ahad (9/7) kemarin, salah satu tokohnya, Dra Hj Nilawati binti Abdul Malik, berpulang ke rahmatullah. Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bondowoso periode 2005-2010 itu menghadap Sang Khalik di tempat kelahirannya, di Pulau Bangka.
Bu Nila—demikian masyarakat biasa memanggilnya—semasa hidupnya adalah pribadi yang kalem, santun, dan bersahaja. Selama lima tahun memimpin Aisyiyah Bondowoso, banyak terobosan yang bisa dirasakan hasilnya bagi penataan organisasi. Munculnya beberapa kader muda serta pengembangan panti asuhan putri, merupakan bagian dari sentuhan tangan almarhumah.
(Baca: H Mudhofir Alwie, Tokoh Muhammadiyah Banyuwangi Itu Wafat)
Istri dari Drs H Abdul Hadi, sesepuh Muhammadiyah ini, meski sudah berumur, masih memiliki kepedulian untuk membesarkan dakwah Aisyiyah di Bondowoso. Walau dalam beberapa tahun terakhir ini, kesehatannya mengalami penurunan, namun kepeduliannya pada dakwah dan anak-anak panti tetap tidak surut.
“Sekitar setahun lalu, ketika ada kunjungan ke Panti Asuhan Putri Aisyiyah Bondowoso, meski kondisinya kurang sehat, beliau harus duduk di kursi karena tidak bisa lesehan. Tapi karena kecintaannya pada anak-anak panti, masih memaksa untuk hadir,” Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bondowoso, M Malik, memberikan kesaksian.
(Baca juga: Munir Kasuf, Tokoh Muhammadiyah Sidayu Wafat)
Ketua PDA Bondowoso, Hj Jajuk Widya mengisahkan, beberapa waktu lalu dia bertemu dengan almarhumah dan bercerita bahwa dirinya akan ke Pulau Bangka, dan insyaallah akhir bulan Juli nanti sudah berada di Bondowoso kembali. “Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Sehingga kita tidak bisa bertemu kembali di Bondowoso,” tuturnya.
Wanita kelahiran Sungaiselan Bangka, 12 Juli 1956, dari pasangan H Abdul Malik dan Hj Fatimah ini merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara. Pendidikannya dimulai dari SDI (Sekolah Dasar Islam) Sungaiselan Bangka. Kemudian PGAN Pangkalpinang (1974); Sarjana Muda FIAD Muhammadiyah 1978 Yogyakarta; Sarjana Da’wah IAIN Sunan Kalijaga 1983 Yogyakarta.
Pengalaman berorganisasinya dimulai sejak mahasiswa. Pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), pengurus BADKO KOHATI Jogyakarta; dan Pimpinan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kauman Yogyakarta. Pada setiap Ramadhan, ia aktif sebagai mubaligh Hijrah, yakni muballigh yang dikirim ke daerah untuk waktu tertentu. Misalnya, pernah ditugaskan ke Sampang, Maos, dan Magelang.
Selama kurun waktu 1985-2014, bekerja menjadi guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bondowoso. Selain juga mengajar di SMA Muhammadiyah Bondowoso (1989-1993).
(Baca juga: Guru Idola Mendikbud Prof Muhadjir Effendy Sewaktu SMA, Meninggal Dunia)
Almarhumah meninggalkan 3 anak dan 2 cucu. Anak pertama, Fathul Munir Darosa, merupakan alumni D3 Keperawatan Unmuh Jember (2006), dan S1 Keperawatan Binawan Jakarta 2010. Setelah bekerja sebagai perawat di RS Kuwait selama 3,5 tahun, kini menyelesaikan sedang S2 di UNAIR Surabaya.
Anak kedua, Rizqi Ulla Amaliyah. Lulusan S1 SKM Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan S2 FKM UI Depok Jakarta, ini menjadi dosen di STIKES Ibnu Sina, Batam. Sedangkan anak ketiga, Aulia Rahma Fitra, pada 2015 lulus sebagai sarjana Bisnis Managemen STT Bandung.
Atas jasa baik almarhumah, Ketua PDM Bondowoso menginstruksikan kepada seluruh tamkmir masjid yang dibina Muhammadiyah untuk menyelenggarakan shalat ghaib. “Selamat jalan Bu Nila. Jasamu tak akan kami lupakan. Semoga Allah memberikan tempat yang mulia di sisih-Nya,” ucap Malik. (Nadjib Hamid)