PWMU.CO – Tim Inklusi Aisyiyah bekerjasama dengan Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro melaksanakan program Like-R (Layanan dan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja) di Perguruan Muhammadiyah Balen, Sabtu, (21/10/23).
Dalam Program Like-R ini terdapat 2 sekolah yang mengikuti yaitu SMP Muhammadiyah 4 Balen dan MA Muhammadiyah 4 Balen.
Adapun untuk peserta didik yang mengikuti kegiatan ini pada jenjang SMP sebanyak 65 anak dan MA sebanyak 22 anak.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB yang diawali dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan mengunjungi booth layanan yang tersedia. Kegiatan ini dihadiri oleh tenaga kesehatan dari RSA Bojonegoro sebanyak 7 orang.
Senior Program Inklusi sekaligus Sekretaris PDA Bojonegoro, Siti Nurhayati dalam sambutannya berharap, dengan adanya program Like-R di SMP dan MA muhammadiyah 4 Balen ini memberikan manfaat bagi seluruh siswa dan guru.
Selanjutnya, Dokter Umum RSA Bojonegoro, dr Almira Syamsuri memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja yang dimulai dari komponen prioritas kesehatan reproduksi.
Komponen tersebut adalah program kesehatan ibu dan anak, proram keluarga berencana, program kesehatan reproduksi remaja, program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual PMS termasuk HIV/AIDS, dan program kesehatan reproduksi usia lanjut.
Selain itu, dia pun menjelaskan tentang perubahan apa saja yang terjadi pada remaja. Salah satunya pubertas, yakni masa peralihan anak secara berangsur menjadi dewasa atau fase pertumbuhan di mana akhirnya anak mengalami atau mencapai kematangan reproduksi.
“Ciri-ciri pada laki-laki dan perempuan pun berbeda.bpada masa pubertas sistem tubuh lain juga ikut matang. Jika pada laki-laki seperti mimpi basah dan perempuan terjadi menstruasi,” ucapnya.
Dis menjelaskan, terdapat 3 hal utama ciri anak yang sudah pubertas, yakni perubahan psikis, perubahan biologis dan perubahan psikologis.
“Tiga hal tersebut jika terjadi pada perempuan contohnya adalah tumbuhnya jerawat, pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut di area ketiak, pertumbuhan rambut di area organ seksual, tinggi badan meningkat, dan perubahan emosi,” paparnya.
Sedangkan pada pria ialah, pertumbuhan penis dan testis, pertumbuhan rambut di area ketiak, terjadinya perubahan suara, tumbuh jerawat, dan tinggi badan bertambah.
Sebagai pelengkap edukasi layanan ini, pihak RSA membagikan doorprize bagi siapa yang aktif bertanya dan menjawab dengan benar.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa ialah, mengapa laki-laki harus sunat?.
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh dr Almira, bahwa jika laki-laki tidak sunat, maka menurut kesehatan salah satunya akan rentan terhadap perkembangan bakteri, selain itu juga dapat menyebabkan infeksi saluran kencing.
Setelah sesi tanya jawab pukul 09.30 WIB berakhir, siswa-siswi melakukan kunjungan di masing-masing layanan yang tersedia yaitu, layanan edukasi, layanan nutrisi, layanan psikologi, layanan selflove, dan layanan kesehatan reproduksi.
Masing-masing siswa mengunjungi layanan-layanan tersebut yang dijaga oleh tim kesehatan RSA dan Tim Inklusi Aisyiyah. (*)
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Nely Izzatul