PWMU.CO – Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto bersama jajarannya bersilaturahmi ke PWM Jawa Timur, Rabu (8/11/2023) sore.
Rombongan Kapolda Jatim diterima Ketua PWM Dr dr Sukadiono MM didampingi wakil ketua, sekretaris, dan majelis-lembaga.
Irjen Imam Sugianto yang kelahiran Malang baru bertugas di Jawa Timur pada 14 Oktober 2023 menggantikan Irjen Toni Harmanto yang memasuki pensiun.
Dalam sambutannya dia mengatakan, silaturahmi ini untuk kulo nuwun karena baru bertugas di Jawa Timur. Dia merasa sudah akrab dengan pimpinan Muhammadiyah seperti Haedar Nashir, M Syafii Maarif. Juga pernah menghadiri acara peletakan batu pertama kampus Muallimin di Wates Yogya.
”Muhammadiyah itu luar biasa dengan pendidikannya yang mencerdaskan, juga rumah sakitnya. Kira-kira apa yang ingin dicapai bersama bisa dikerjasamakan dengan Polda,” ujar Irjen Imam Sugianto yang pernah menjabat Kapolda Kalimantan Timur mulai tahun 2021.
Dia menyampaikan, bertugas di Jawa Timur mulai memasuki tahun politik. ”Saya menegaskan sesuai deklarasi yang disampaikan TNI-Polri harus netral,” tandas mantan Wakapolda Kalimantan Barat ini.
Memasuki tahun politik, dia berharap kondisi aman, tertib, tidak ada gangguan. Mohon maaf jika nanti terjadi ada petugas yang terlalu represif dalam menghadapi tindakan saat pengamanan di lapangan.
Dia berharap silaturahmi ini tidak selesai di sini tapi bisa lebih intensif. ”Kalau PWM memerlukan sesuatu kami sambut dengan tangan terbuka untuk kerja sama. Misalnya bakti sosial,” kata Imam Sugianto yang pernah jadi ajudan presiden SBY tahun 2012.
Sementara Ketua PWM Sukadiono menyampaikan atas nama PWM mengucapkan selamat atas amanah sebagai Kapolda Jatim.
”Senang karena panjenengan asli Jatim. Saya senang waktu pelantikan, saat sambutan kalimat penutupnya billahit taufiq walhidayah… ini mirip-mirip Muhammadiyah,” seloroh Sukodiono disambut tawa hadirin.
Irjen Imam Sugianto dengan tawa lebar menimpali,”Gawat iki langsung diprofil.”
Pak Suko, sapaan akrabnya, berharap, Polda bisa menjaga kondisivitas situasi Jatim menjelang tahun politik.
Lantas dia mengenalkan profil Muhammadiyah yang mempunyai 38 PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah). ” Tiap kabupaten-kota sudah ada PDM mulai ujung timur sampai barat,” katanya.
Sekolah Muhammadiyah sebanyak 1.033 terdiri SD-MI, SMP-MTs, dan SLTA. ”Kalau TK dikelola oleh Aisyiyah,” tambahnya.
Universitas Muhammadiyah ada 8 di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik, Lamongan, Jember, Ponorogo, dan Madiun. Kalau ditambah sekolah tinggi agama, tarbiyah, pendidikan, ada 22 perguruan tinggi.
Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah ada 36. Ada PDM yang punya dua rumah sakit seperti Lamongan dan Malang.
Dia juga menyampaikan tanggal 18 November 2023 Muhammadiyah berusia 111 tahun. ”Insyaallah PWM Jatim merayakannya pada Sabtu, 11 November 2023, tidak besar-besaran hanya lingkungan PWM,” ujarnya.
Memasuki tahun politik, Pak Suko menjelaskan doktrin Muhammadiyah itu menjauhi politik praktis. Jadi tidak mendukung Capres-Cawapres. Kebijakan ini berlaku mulai PRM, PCM, PDM, PWM hingga Pimpinan Pusat.
”Jadi kalau ada orang yang mengatasnamakan Muhammadiyah (mendukung Capres) itu abal-abal,” tegas Pak Suko yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Tapi dia menerangkan, di tahun politik ini PWM mengawal kader yang menjadi calon legislatif.
Kata dia, memang ada rencana PP Muhammadiyah mengadakan uji publik Capres-Cawapres dilaksanakan di universitas Muhammadiyah itu PP yang menentukan di mana lokasinya.
”Kalau uji publik Capres di kampus Muhammadiyah boleh, tapi untuk kampanye seluruh kampus dan sekolah dilarang,” ujarnya.
Penulis/Editor Sugeng Purwanto