Trading Game
Prof Yuli juga meningkatkan kapasitas peserta dengan memainkan trading game yang dipandu Sazli Tutur STp MT. “Tujuan trading game ini untuk meningkatkan soft skill, kepemimpinan, manajemen tim, manajemen keuangan dan wirausaha,” terangnya.
Selain melatih soft skill, sambungnya, game ini juga melatih kesabaran serta bekerja secara tim. “Setelah lulus dari SMK, siswa dan siswi bagi yang tidak melanjutkan mereka mempunyai skill dalam berwirausaha dalam bidang peternakan,” harapnya.
Pentingnya peningkatan motivasi untuk generasi milenial dalam bidang peternakan juga dia ungkap. Yakni untuk menghilangkan stigma peternakan tidak menguntungkan, bau, kotor dan kumuh. Menurutnya, siswa harus dibekali semangat optimis, kemudian pengetahuan tentang manajemen pakan, budidaya ternak dan pemasaran.
Seperti tahun sebelumnya, tahun ini juga terpilih tiga siswa sebagai training of trainer (ToT) yang menerima 2 ekor domba bunting dan 1 ekor domba pejantan. Siswa ini diberi tanggung jawab manajemen pemeliharaan ternak domba sampai menghasilkan anak yang akan diserahkan kepada adik kelasnya. Ini dilakukan secara bergulir di bawah pengawasan pengelola Pondok Pesantren Muhammadiyah.
Anam mengungkap 5 siswa SMKM 5 Gresik yang mengikuti pelatihan dan pendampingan pada tahun 2022 juga ada yang terpilih sebagai ToT. “Salah satu siswa, Mahendra, sudah lulus dan diterima di kuliah di Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan mengajar di SMKM 5 Gresik,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan pakan terus dilakukan. “Dan nantinya banyak lulusan dari SMKM 5 Gresik yang dapat kuliah di jurusan Peternakan seperti Fakultas Peternakan IPB,” imbuh Anam.
Mahendra juga menjadi salah satu mahasiswa berprestasi yang menjuarai lomba. Ini berkat hasil inovasi pengolahan Indigoferra menjadi biskuit pakan. “Ide inovasi ini tercetus dari pemaparan sebelumnya yang sudah disampaikan oleh Prof Yuli,” terangnya. (*)
Penulis Achmad Syahid Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni