PWMU.CO – Tampilan siswa SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik Jawa Timur ikut memeriahkan kegiatan Final dan Awarding Festival Faqih Usman Ke-7 (FFU#7) 2023, Sabtu (11/11/2023).
Dalam acara yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Majelis Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik di Sang pencerah Hall Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) ini, dua lagu berjudul Wonderland Indonesia 1 dan 2 dan tarian siswa Spemutu menghibur para finalis FFU ke-7 yang akan berkompetisi.
Dihubungi PWMU.CO, siswa kelas VIII Muhammad Shaddam Atthallah menjelaskan dua judul lagu yang dibawakan tersebut berkolaborasi dengan tarian dari Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Untuk bisa membawakan performance ini kami membutuhkan 1 pekan dalam menyiapkan diri dalam latihan,” kata siswa yang memiliki hobi menyanyi dan menggambar ini.
Cowok yang bercita-cita menjadi seorang novelis ini mengaku dalam menyiapkan diri memeriahkan acara final FFU Ke-7 ini tidak ada kendala dalam menyiapkan dengan tim. Tetapi, lanjutnya, ada sedikit kesulitan dalam membawakan lagu Angin Mamiri.
“Dalam membawakan lagu Angin Mamiri ini ada sedikit kendala, khususnya dalam nada tingginya. Selain nada tinggi dalam lagu ini, juga pada cengkok lagunya. Ini harus pas dan menyesuaikan dengan baik. Saya butuh waktu 3 hari dalam menyelaraskan nada dan cengkok ini,” akunya.
Dresscode Merah Putih
Muhammad Shaddam Atthallah menjelaskan untuk bisa membawakan lagu yang kolaborasi ini memang butuh kekompakan dengan tim.
“Ini yang kami latih dalam 1 pekan untuk memeriahkan FFU Ke-7 ini. Alhamdulillah tampilan kami mendapat tepuk tangan dari hadirian yang ada di Sang Pencerah Hall ini,” kata.
Cowok yang suka membaca komik ini, mengaku tidak ada perasaan dredeg sama sekali saat tampil. Selain, sambungnya, sering tampil menyanyi dalam kegiatan sekolah maupun lomba, dia bisa menyesuaikan dengan gerakan tarian yang dibawakan dengan tim.
Terkait dengan dresscode, dia mengungkapkan memiliki gabungan warna merah putih. Ada jaket merah yang membalut kaos dan jelana putih.
“Memang disesuaikan dengan momen Hari Pahlawan 10 November,” katanya tersenyum. (*)
Penulis/ Editor Ichwan Arif.