PWMU.CO – Rapat kerja PCM Pare Kabupaten Kediri di Songgoriti Kota Batu, Sabtu – Ahad (11-12/11/2023).
Rapat Kerja PCM Pare dengan tema Tata Kelola PCM Pare sesuai Kaidah dengan mengoptimalkan potensi dan tanggung jawab yang diamanahkan.
Mengundang motivator spiritual nasional Ir Awang Surya MM, dosen Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi Bogor.
Awal ceramahnya, dia mengajak senam otak. Hadiri berdiri. ”Tolong tangan kanan menghadap ke dalam, jari kelingking, jari manis dan jari tengah tangan kanan ditekuk, membentuk seperti menembak,” katanya.
Sedangkan kelingking, jari manis dan ibu jari tangan kiri ditekuk menghadap ke depan. Kalau ada aba-aba: Door, maka tangan kanan di balik membentuk seperti tangan kiri.
Setelah ada aba-aba: Door lagi, maka posisi jari kiri berganti seperti semula.
Permainan dimulai. Aba-aba: Door disampaikan lambat. Sebagian peserta bisa mengubah bentuk jari tangan kanan dan kiri. Sebagian lagi kerepotan yang mengundang tawa.
Ketika aba-aba semakin lama semakin cepat. Peserta mulai kebingungan mengubah bentuk jarinya. Semua peserta mulai cekakaan karena kedodoran mengikuti instruksi.
Lanjut permainan kedua. Sekarang tangan kanan diletakkan di pundak teman sebelah kanan sambil ditepuk-tepuk , disuruh mengikuti kata katanya.
”Pak.. Pak… tolong HP-nya di-silent. Kalau ada panggilan penting, jawab di luar. Siapa yang jawab dalam ruangan, nanti HP-nya dijadikan door prize..” tawa berderai peserta Raker di ruangan.
Setelah ini ganti tangan di sebelah kiri juga sambil menepuk-nepuk pundak sambil mengikuti ucapan motivator.
”Pak… Pak, saya setuju, HP saya silent, kalau ada panggilan penting, saya jawab di luar, kalau saya menjawab di ruangan, HP saya hadiahkan untuk Pak Awang Surya…”
Hadirin kembali tertawa riuh mendengarnya.
Lalu Awang memberi salam semanga. ”Semangat pagi….”
Hadirin menjawab sambil mengepalkan tangan,”Pagi, pagi, pagi, luar biasa, Allahu akbar.”
Dalam ceramahnya Awang Surya menjelaskan, organisasi itu mirip seperti perahu. Ada banyak penumpang. Setiap orang punya background bermacam-macam. Latar belakang yang beragam. Tapi perahu ini tujuannya hanya satu. Itu visi dan misi organisasi.
”Kalau organisasi ibarat perahu, maka visi itu bagaimana cara kita ke sana. Apa yang kita lakukan kita mau ke Singapura tahun berapa, 2025, naik apa ke sana? Boleh naik perahu, boleh naik pesawat itu misi,” kata Awang.
Visi yang baik, sambung dia, ada kriterianya. Pertama, dia harus jelas dan spesifik. Seperti visi PCM Cileungsi menjadi Pimpinan Cabang Muhammadiyah terbaik se Indonesia. Jadi jelas perguruannya, menjadi perguruan tinggi teknik terbaik, harus jelas dan spesifik.
Kedua inspiratif. ”Apa inspiratif itu?” tanya Awang.
Hadirin menjawab: visi itu memancing semangat, terukur, realistis, mudah mencapainya.
Awang menambahk, tujuan harus jelas, sebagai pribadi harus punya visi misi yang jelas dan menarik.
Lantas dia menerangkan kunci sukses ada tiga hal: komunikasi, komitmen, dan kompromi.
”Yang dibutuhkan organisasi seperti PCM itu, pertama, adalah komunikasi.
Kita perlu berkomunikasi karena ada banyak orang yang memiliki aneka latar belakang, tapi tujuan kita harus sama. Mereka bisa berkomunikasi tanpa bahasa, karena mereka saling mengenal.
Rapat Kerja PCM Pare berakhir hingga dini hari. Peserta ada yang terkantuk-kantuk.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto