PWMU. CO – Problematika kesehatan dari tahun ke tahun membutuhkan perhatian yang sangat serius bagi umat Islam. Salah satunya tentang Measles Rubella (MR) atau Campak Jerman. Hal itu dikupas dengan tuntas oleh dr Sueroyo Machfudz MPH dalam pertemuan wali santri baru Madrasah Muallimat Muhammadiyah di Aula Madrasah Jalan Suronatan Yogyakarta, (12/7).
Dosen FKM Universitas Aisyiyah Yogyakarta itu menjelaskan bahwa keberadaan virus Rubella dianggap remeh karena polanya mengikuti cacar air, demam, batuk pilek, suam kemerah-merahan pada wajah dan tubuh. “Nah hal yang dianggap remeh itu ternyata memiliki efek yang sangat luar biasa pada putri kita terutama bagi ibu hamil,” kata Soeroyo.
(Baca: Ini Kata Dokter tentang Pentingnya 2V pada Anak)
Dia menjelaskan bahwa virus itu bisa mengakibatkan kebutaan, kemandulan, infeksi paru, dan kelahiran yang tidak sempurna. “Karena itulah diperlukan imunisasi MMR (Mumps Measles Rubella) sampai pada usia 15 tahun,” ujarnya.
Imunisasi dengan vaksin MMR, tambahnya, menjadi sebuah keniscayaan untuk diberikan pada putri-putri kita karena itu merupakan kebutuhan untuk menunjang kesehatan anak.
Vaksin MMR merupakan campuran tiga jenis virus yang dilemahkan, kemudian disuntikkan untuk imunisasi melawan campak (measles), gondongan (mumps) dan rubella (german measles).
(Baca juga: Melihat dari Dekat Madrasah Mu’alimaat Mencetak Kader Hebat)
Terkait dengan kehalalan vaksin tersebut, Soeroyo menegaskan, “Jangan ragu untuk melakukan imunisas MMR ini karena proses pembuatan vaksin dari bahan yang halal yaitu telur ayam, yang diproses dengan cara yang tepat dan terukur,” tegasnya.
Di akhir materinya ahli vaksin kelas dunia itu berpesan agar orang tua tidak mengabaikan hak anak untuk mendapatkan kesehatan. “Jangan mengabaikan hak anak untuk mendapatkan kesehatan termasuk juga memberikan imunisasi MMR,” pesannya. (Uzlifah)