PWMU.CO – Mimdaka gelar shalat gaib dan doa bersama untuk para syuhada Palestina di Masjid Al Kautsar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karangrejo Manyar Gresik, Jumat (10/11/2023).
Kegiatan ini diikuti Siswa dan Guru MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) Manyar Gresik Jawa Timur.
Kepala Mimdaka, Tineke Wulandari ST mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk aksi solidaritas atas kejadian yang beberapa pekan ini menimpa Palestina dan menewaskan ribuan umat Islam.
“Bersyukur kami keluarga besar Mimdaka bisa melaksanakan beberapa kegiatan dan salah satunya hari ini, shalat ghaib dan doa bersama,” ujarnya.
Menurutnya, hari ini adalah waktu yang tepat. Selain adanya himbauan dari Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik, kegiatan ini juga digelar bersamaan dengan peringatan hari Pahlawan, 10 November 2023.
“Kami semua keluarga besar Mimdaka bersama-sama mengajak siswa dan guru untuk mengenang serta mendoakan para pahlawan bangsa Indonesia serta para syuhada di Palestina,” tambah ibu dua anak ini.
Doa untuk Palestina
Usai shalat ghaib yang dipimpin oleh guru kelas V Mimdaka Abdul Aziz SPdI, siswa dan guru melakukan doa bersama.
Aziz, sapaan akrabnya menyampaikan semua manusia akan meninggal dunia. “Maka kita harus punya banyak bekal dan persiapan, yaitu amal sholeh,” ujarnya.
Agar saat kita kembali kepada Allah, tambahnya, dalam keadaan baik, husnul khotimah dan masuk surga.
“Maka anak-anak harus berbakti pada orang tua, taat dan patuh pada guru dan anak-anak harus mematuhi peraturan sekolah,” katanya.
Dia mengingatkan agar siswa Mimdaka tidak menjadi anak yang nakal. “Jangan suka bertengkar dan selalu melanggar peraturan,” pesannya.
Ketua PRM Karangrejo ini menjelaskan, anak-anak Palestina yang tidak berdosa dan meninggal dunia akibat serangan negara Israelbsemua telah berada di surga.
“Anak-anak Palestina sangat mencintai al-Quran dan banyak yang telah hafal al-Quran,” jelasnya.
Dia juga berpesan, agar anak-anak mencintai al-Quran, agar kelak masuk surga.
“Jika kamu malas mengaji, suka meninggalkan shalat maka kamu tidak bisa masuk surga,” nasihatnya.
Begitu adzan tiba, tutur pria kelahiran Gresik ini, anak-anak harus segera sholat jangan langsung bermain.
“Kamu harus bersyukur di sini aman, bisa sekolah, shalat di masjid, bermain dengan bebas, bertemu keluarga dan teman-teman,” pesannya.
Aziz kemudian menceritakan di Palestina sedang tidak aman. “Mau keluar rumah, sekolah, bekerja apalagi bermain, sudah tidak ada tempat yang aman, semua hancur,” papar dia.
Oleh sebab itu, dia mengajak siswa-siswi Mimdaka untuk mendoakan para syuhada dan anak-anak Palestina.
“Ya Allah, selamatkanlah orang-orang Islam Palestina, di manapun berada, jadikan negeri Palestina negeri yang aman, tentram, damai dan tidak ada lagi peperangan. Selamatkanlah mereka dari perbuatan orang-orang yang dhalim,” ucapnya.
Di akhir rangkaian doa yang dipimpinnya, dia berharap anak-anak Mimdaka menjadi generasi yang baik. “Semoga menjadi generasi yang selamat dunia akhirat, generasi yang membanggakan, dan shalih-shalihah,” harapnya. (*)
Penulis Musyrifah Editor Nely Izzatul