PWMU.CO – Pemuda Muhammadiyah harus kaya bersama-sama jadi imbauan di Pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Lumajang digelar di Rumah Makan Pondok Asri Lumajang, Rabu (15/ 11/ 2023).
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur M Anang Nafi’uzaki saat itu menyampaikan hal-hal prinsip yang perlu diketahui. “Yakni berkaitan dengan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Balikpapan beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Pertama, periode kepemimpinan PDPM sebelumnya yaitu 2018-2022 telah berakhir. “Kemudian disepakati periode Pemuda Muhammadiyah setelah itu adalah 2023-2027,” jelasnya. Menurutnya, ini harus disetarakan mulai tingkat pusat sampai tingkat ranting.
Selanjutnya, dalam Muktamar itu kata Anang ada tema besar yang kemudian ingin ditransformasikan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yakni Pemuda Negarawan. “Tema besar ini memiliki empat pilar atau empat komitmen Pemuda Muhammadiyah,” terangnya.
Pertama, pilar Islam berkemajuan. Kenapa harus Islam berkemajuan? “Karena kita sebagai warga Muhammadiyah belum tahu betul tentang ideologi Muhammadiyah yang sesungguhnya. Maka dengan Islam berkemajuan ini diharapkan nanti kita Pemuda Muhammadiyah bisa menyampaikan Islam yang rahmatan lil alamin,” papar Anang.
Anang menegaskan, Islam yang dimaksud ini bisa memberikan solusi bagi seluruh keadaan dan masalah yang sedang di hadapi. “Islam ini apa pun zamannya, apapun tempatnya, bisa memberikan solusi!” tegasnya.
Pilar kedua, keilmuan. “Pemuda Muhammadiyah harus haus tentang ilmu dan punya keinginan yang kuat untuk menambah wawasan dan cakrawala tentang keilmuan,” tuturnya.
Dia menegaskan ini dengan dalil orang-orang yang berilmu nanti diangkat derajatnya oleh Allah SWT. “Maka proses-proses kegiatan itu jangan sampai lepas tentang penambahan keilmuan,” imbuh Anang.
Kaya Bersama-sama
Pilar ketiga, socioplaner. Yakni bagaimana Pemuda Muhammadiyah tidak hanya kaya sendiri tetapi harus kaya secara bersama-sama. “Kita ini punya modal sosial dari pimpinan pusat sampai ke tingkat ranting itu adalah modal sosial kita,” ungkap Anang
Anang pun mengajak peserta membayangkan ketika setiap kegiatan PDPM dan PDNA, menggunakan produk hasil produksi kader-kader sehingga secara ekonomi mampu berdikari secara bersama-sama.
Pilar keempat, politik kebangsaan. “Di tahun politik ini tentu Pemuda Muhammadiyah harus berperan di manapun. Di penyelenggara boleh, di calon legislatif boleh, di manapun peran!” tutur Anang.
Tetapi dalam berperan itu, Anang mengingatkan, jangan mudah baper. “Pemuda Muhammadiyah jangan hanya ramai di grup-grup WhatsApp saja. Lebih baik isi peran-peran. Kalau menjadi tim sukses, monggo!” ajaknya.
Dia lantas menjelaskan bagaimana menjadi tim sukses yang baik. “Tim sukses yang kemudian membawa visi Muhammadiyah, membawa nilai-nilai kemuhammadiyaan untuk kemudian bisa diterapkan dan dijalankan oleh calon yang kita usung itu,” pungkasnya. (*)
Penulis Kuswantoro Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni