PWMU.CO – Bulan Syawal 1438 Hijriyah dijadikan sebagai momentum tepat bagi kader muda Muhammadiyah se-Jawa Timur untuk mempererat tali silaturrahim. Untuk itu, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jatim menggelar Halal bi Halal di Aula Mas Mansyur Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Ahad (16/7).
Ketua Panitia Halal bi Halal AMM Najih Prastiyo SHI memulai sambutannya dengan sebuah parikan. Bunyinya: dulinan kasti nang ndukur jerami njok omahe Cak Agus, nek wes jelas ndang ditali Gus. Parikan Mantan Ketua DPD IMM Jatim untuk Wakil Gubernur Saifullah Yusuf-akrab disapa Gus Ipul-itu pun di sambut ger oleh ratusan AMM yang hadir.
(Berita terkait: Halal bi Halal kok Pakai Celana, Sarungan Dong!)
”Melalui ajang silaturrahim ini, AMM harus mampu menunjukkan bahwa kita adalah bagian besar, bukan bagian kecil dari Jawa Timur. Oleh karena itu, AMM harus bersinergi dan kompak bergerak secara bersama-sama,” ujar Najih.
Di saat yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jatim Mukayat Al-Amin MSosio berharap agar kegiatan ini bisa menjadi awal buat AMM untuk bersinergi dalam menyelenggarakan kegiatan bersama-sama. Sebab, selama 10 tahun terakhir AMM yang berada di gedung sama, tapi jarang melakukan kegiatan bersama.
”Muhammadiyah hari ini harus mengambil peran dalam kebangsaan. Oleh karenanya, kita sebagai AMM harus saling bersinergi untuk mengambil peran dalam kondisi kebangsaan. Inilah salah satu tugas bersama kita sebagai anak muda muhammadiyah untuk berperan di negara ini,” terangnya.
(Baca juga: Touring dari Bojonegoro hingga Shalat Subuh di Bus: Yang Unik dari Peserta Halal bi Halal AMM Jatim)
Menyinggung soal siapa yang bakal menggantikan Soekarwo-akrab disapa Pakde Karwo-sebagai Gubernur Jatim, Mukayat menegaskan siapapun amir yang bakal memimpin Jatim selama lima tahun ke depan adalah pemimpin yang bisa mensejahterakan, berbuat adil dan membuat rakyat aman sentosa.
”Sesungguhnya itu bagian dari ciri-ciri dari pemimpin yang AMM dambakan,” tegasnya di sambut tepuk tangan peserta Halal bi Halal AMM Jatim.
Sementara itu, Afifun Nidlom, Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim berpesan agar AMM menyiapkan diri untuk masalah kebangsaan, dan hendaknya menyebar ke segala lini kehidupan. Sehingga AMM tidak seluruhnya duduk di pemangku kepentingan-kepentingan politik.
”Sebagaimana pesan Kyai Ahmad Dahlan, jadilah dokter, guru, insinyur, polisi dan jadilah apapun, berperanlah apapun, tapi niatkan untuk melayani umat dalam bingkai kebangsaan agar menjadi negara ini menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur,” tuturnya.
Halal bi Halal AMM dihadiri tidak kurang dari 500 kader muda Muhammadiyah dari unsur Pemuda Muhammadiyah, Nasyiah, Hizbul Wathan, IMM, IPM dan Tapak Suci se-Jatim. Hadir sebagai Key Note Speaker silaturrahim Syawal Gus Ipul.(fery/aan)