PWMU.CO – Sebagai salah satu bentuk pembelaan terhadap mereka yang secara fisik memiliki keterbatasan, SMA Muhammadiyah 10 (SMAM-X) Surabaya deklarasikan Rumah Ramah Difabel dan Anti Bullying. Secara simbolis, deklarasi dilakukan langsung oleh Kepala SMAM-X Surabaya Ir Sudarusman dalam pembukaan Forum Ta’aruf Siswa Baru (Fortasi) di BG Junction Mall Surabaya, Senin (17/7) lalu.
Sudarusman yang didapuk untuk memberikan sambutan menyampaikan, mereka yang mempunyai keterbasan fisik ini adalah teman-teman kita, serupa dan mempunyai cita-cita yang juga tinggi.
(Baca: Gedung Khusus Putri ‘SMAM-XTRI’ Warnai Tahun Ajaran Baru SMA Muhammadiyah 10 Surabaya)
”Mereka itu sama seperti kita, hanya saja mereka mempunyai keterbasan fisik. Oleh karena itu, mari kita ajak mereka bergaul, jangan memisahkan dan membedakan dengan teman-teman yang lain,” ujarnya di hadapan siswa baru SMAM-X Surabaya dan segenap undangan dari PD IPM Surabaya, PC IPM Genteng dan walimurid
Besar harapan, lanjutnya, pembelaan terhadap kaum difabel ini memberikan kontribusi dalam pendidikan karakter mereka. ”Sentuhan-sentuhan secara langsung yang seperti ini akan mampu merangsang mereka untuk terus berempati dan bermasyarakat seperti pada umumnya,” tuturnya.
(Baca juga: Kembangkan Life Skill Entrepreneurship, SMAM-X Jalin Kerjasama dengan Pizza Hut)
Ketua Bidang Advokasi PR IPM SMAM-X Surabaya Randhy Akbar Pattinama menegaskan bahwa rumah ramah difabel ini adalah bentuk nyata dari kepedulian terhadap mereka yang secara fisik memiliki keterbatasan. Nah, dengan ini mereka akan sangat terlindungi dan terayomi.
”Semoga dukungan dari berbagai pihak terus berdatangan. Sehingga rumah ini bisa terus berjalan. Tak kalah penting adalah turut memberikan dukungan terhadap hidup mereka,” harapnya.(azmi/aan)