PWMU.CO – Dialog Calon Legislatif Muhammadiyah (Calegmu) Dapil Mojoroto Kota Kediri berlangsung di aula Panti Asuhan Putera Muhammadiyah pukul 15.30-17.30 WIB, Jumat (24/11/2023).
Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM Kota Kediri berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Mojoroto menyelenggarakan dialog ini. Mereka juga berkolaborasi mengadakan Musyawarah Cabang (Musycab) III PCPM Mojoroto setelahnya, yakni pukul 19.00-21.00 WIB.
Wakil Ketua PDM Kota Kediri yang membidangi Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Nyoto Pujiadi membuka dialog sore itu. Dia menjelaskan, “Dialog bersama calon legislatif merupakan wadah penting untuk menjaring aspirasi masyarakat.”
Sebab, menurut Nyoto Pujiadi, tatanan masyarakat yang harmonis dapat tercapai melalui perwakilan dari kader terbaik di Mojoroto.
Dialog ini mengundang kader-kader Muhammadiyah yang mengikuti kontestasi pemilihan legislatif area Mojoroto. Mereka berasal dari berbagai partai.
Dari Partai Amanat Nasional (PAN) ada Anggota MPM PDM Kota Kediri Anton Dipayasa dan Wakil Ketua PDPM Kota Kediri M. Agussalim. Dari partai Ummat ada Ketua PRM Pojok Suprapto dan Mantan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Kediri Mashari Krisna Edi. Adapun dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ada Fahmi Arief Baskara dari PRM Mojoroto Selatan.
Gagasan Caleg
Dialog dimulai dengan adu gagasan dari calon legislatif. Mashari Edi Krisna menyoroti kecacatan dalam proses pembangunan, khususnya pembuatan trotoar yang selalu dibongkar setiap tahun. Menurutnya, ini pemborosan anggaran yang perlu diawasi. Jika terpilih, ia berjanji untuk mengawal kebijakan dengan lebih cermat.
Fahmi Arief Baskara memberikan gagasan pentingnya kemandirian ekonomi. Ia berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
M. Agussalim menyoroti isu kesehatan sebagai fokus utamanya. Dia mengemukakan gagasan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Mojoroto sehingga masyarakat dapat mendapatkan akses layanan yang lebih baik.
Selanjutnya, Anton Dipayasa yang juga anggota DPRD Kota Kediri dari dapil Mojoroto berbagi pengalaman dan menekankan, “Prestasi yang telah diraihnya akan dilanjutkan dalam pemilu 2024 mendatang dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan.”
Gagasan terakhir datang dari Suprapto yang sejak kecil merupakan kader tulen Muhammadiyah. Ia menggarisbawahi ketimpangan antara sekolah swasta dan negeri. Suprapto berjanji memperjuangkan kesetaraan pendidikan jika terpilih.
Dialog yang penuh makna ini dimoderatori Sukma Khusnul Arifani, Sekretaris LHKP PDM Kota Kediri. Di ujung acara, ada pemberian cenderamata kepada calon legislatif serta sesi foto bersama. (*)
Penulis Putra Bintan Adi Nugroho Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni