PWMU.CO – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa didaulat melepas keberangkatan 5.151 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) program Kerja Nyata (KKN) di Hall UMM Dome, Rabu (19/7). Kedatangan Khofifah sekaligus memperingati 30 tahun program KKN UMM yang telah berlangsung sejak 1987.
Setelah melepas mahasiswa KKN dengan memakaikan jaket almamater pada dua perwakilan mahasiswa secara simbolis, Khofifah lalu menyampaikan kuliah tamu sebagai pengantar sekaligus bekal pada mahasiswa UMM yang akan mengabdi di desa sebulan ke depan.
(Berita terkait: UMM Lepas Mahasiswa KKN ke 186 Desa di Jawa Timur)
”Mahasiswa KKN harus peka terhadap lingkungan sekitar dan bisa mem-break down potensi tersebut menjadi aksi nyata. Hal sederhana yang ditemukan di desa bisa menjadi sesuatu yang substantif. Dengan putra-putri kampus ‘turun gunung’, sama dengan mengikuti jejak KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah,” ujar Khofifah menganalogikan.
Saat ini terdapat enam kabupaten di Jawa Timur terindikasi mengalami gizi buruk. Untuk itu, program Desa Sejahtera Mandiri diupayakan menjadi media untuk mengurangi luasnya daerah yang terkena gizi buruk tersebut.
”Sebanyak 63 persen penyebab disabilitas adalah kurang gizi. Hal ini bukan hanya harus dicegah saat ibu hamil, melainkan gaya hidup saat remaja sudah harus diperhatikan,” ungkapnya.
(Baca juga: Peserta Membludak, UMM Gunakan GKB IV untuk Tes Camaba Gelombang Dua)
Selain itu, lanjut Khofifah, kepekaan mahasiswa tak hanya pada urusan pengembangan desa melalui program-programnya, melainkan juga penanaman nasionalisme dan keagamaan.
”Mahasiswa KKN kalau melihat ada indikasi penyebaran radikalisme dan nilai-nilai anti Pancasila, tak peduli apa program studi yang diambil di bangku kuliah, langsung saja bertindak untuk meluruskan dan menanamkan nilai-nilai yang benar,” lanjut menteri yang juga Ketua Muslimat NU ini.(hum/aan)