Abdul Mu’ti Ajak Warga Muhammadiyah Selamatkan Bumi

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat memberikan tausiyah pada tabligh akbar milad Muhammadiyah ke 111 di Dermo Benjeng, Sabtu (26/11/2023). (Nadhirotul Mawaddah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Abdul Mu’ti ajak warga Muhammadiyah selamatkan bumi atau semesta pada kegiatan Tabligh Akbar Milad Ke-111 Muhammadiyah di Desa Dermo, Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (26/11/2023).

Acara ini terselenggara atas kerja sama angkatan muda Muhammadiyah (AMM) Desa Dermo, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Dermo, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) KecamatanBenjeng.

Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Abdul Mu’ti  banyak hal yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah, termasuk kiprah internasionalnya, tapi masih banyak hal yang harus dilakukan untuk Muhammadiyah di masa depan. 

Oleh karena itu dengan tema Ikhtiar Menyelamatkan Semesta, Muhammadiyah melihat alam ini sudah fasad, alam ini sudah rusak. Jika dibiarkan rusak, pemanasan global terus terjadi, ozon dibiarkan terus bocor, maka panas matahari yang sesungguhnya merupakan energi bagi kesehatan kita bisa berubah menjadi panas yang menimbulkan berbagai penyakit.

Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarat itu, kalau persoalan ini tidak segera diatasi, jika sinar matahari tidak sampai pada planet-planet yang lain, maka terjadilah tabrakan antarplanet yang sudah diterangkan dalam al-Quran Surat al-Zalzalah. “Ketika itulah gambaran dunia yang kiamat. Dan kiamat itu bisa dipercepat terjadinya apabila kerusakan tidak diperbaiki dan manusia terus membuat dan menciptakan kerusakan di muka bumi,” tuturnya.

Baca sambungan di halaman 2: Memakmurkan Bumi Ciri Orang Beriman

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (kiri) bersama dengan Hikmah Ramadhany (moderator) pada Tabligh Akbar Milad Ke-111 Muhammadiyah di Desa Dermo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (26/11/2023). Abdul Mu’ti Ajak Warga Muhammadiyah Selamatkan Bumi (Istimewa/PWMU.CO)

Memakmurkan Bumi Ciri Orang Beriman

Dia menegaskan, orang-orang beriman adalah orang yang memakmurkan bumi. Dalam al-Quran kita adalah khalifah di dunia yang di antara tugasnya adalah memakmurkan bumi. Oleh karena itu kita diingatkan untuk selalu berbuat ihsan dan jangan membuat kerusakan di muka bumi. Allah menciptakan semuanya di dunia ini cukup untuk manusia tapi kadang-kadang manusia melampaui batas. 

Manusia mempergunakan energi melebihi yang diperlukan, mengonsumsi air melebihi yang diperlukan. Dan inilah yang perlu menjadi bagian dari agenda bersama yaitu mengubah perilaku. Mengubah pola kita mengonsumsi sesuatu.

Menurut Mu’ti 2 miliar dari 7 miliar penduduk di dunia kekurangan air. Jadi bukan tidak mungkin suatu saat harga air akan melebihi harga bahan bakar minyak. “Oleh karena itu kita harus hemat energi, karena 70 persen dari tubuh kita adalah air. Orang bisa kuat tidak makan, namun tidak kuat jika tidak minum,” katanya. 

Dia menambahkan, “Jika pemanasan global tidak dihentikan maka dunia akan kekurangan pangan karena banyak gagal panen dimana-mana dan lama kelamaan akan terjadi kelaparan.”

Persoalan perubahan iklim, lanjutnya, tidak hanya masalah di Indonesia, akan tetapi di seluruh dunia, karena dampaknya akan bersifat global. Oleh karena itu Muhammadiyah ikut berikhtiar bagaimana bisa menyelamatkan alam semesta ini sebagai bagian dari tugas kekhalifahan dan kerahmatan yang diemban oleh setiap umat Islam. 

Muhammadiyah dalam miladnya yang ke-111 tahun juga me-launching sebuah lembaga baru bernama Muhammadiyah Climate Center (MCC) yaitu pusat penelitian tentang iklim dan pusat gerakan bagaimana Muhammadiyah berusaha menyelamatkan semesta. 

Selanjutnya Mu’ti berpesan bahwa jika bepergian hanya 500 meter hendaknya jalan kaki saja, lebih sehat. Jika masih kuat berjalan 1 kilometer maka jalan kaki saja. Bagaimana jika perjalanan jauh? Maka gunakan sepeda saja, lebih sehat. 

Selain itu nasihat lain yang disampaikan oleh Abdul Mu’ti adalah bagaimana cara menghemat energi, di antaranya adalah tidur matikan lampu. Biasakan hidup hemat, menggunakan energi seperlunya. (*)

Penulis Nadhirotul Mawaddah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version