PWMU.CO – Muhammadiyah Banyuwangi Jadikan bulan November sebagai hari ber-Muhammadiyah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Dr Mukhlis MSi, Ahad (26/11/2023).
Sambutan ini disampaikan dalam puncak Milad Ke-111 Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah Masjid Al-Hidayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumberasri Banyuwangi Jawa Timur.
Hadir dalam acara ini Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr dr Sukadiono MM. Peserta milad meliputi segenap PDM Banyuwangi, PD Aisyiyah, PCM, PCA, PRM, PRA, PD Pemuda Muhammadiyah, PD Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM), Hizbul Wathan (HW), Kosegu, dan Kokam.
Selain itu, hadir juga Direktur dan karyawan Rumah Sakit (RS) Islam Fatimah, RS PKU Muhammadiyah Rogojampi, Klinik Khadijah PKU Muncar, Rektorat dan dosen ITBM, Kepala Sekolah, Wakil Kepala, Guru, dan Karyawan mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, Ustadz/ustadzah Panti Asuhan, Pondok Pesantren, TPA, Pengurus dan Jamaah PAP se-Kabupaten Banyuwangi.
Di hadapan peserta milad itu, Mukhlis menawarkan satu hal kepada mereka. “Setujukah kita jadikan bulan November ini sebagai hari-hari ber-Muhammadiyah?” tanyanya.
Pertanyaan tersebut mendapat respon spontan dari para peserta milad dengan serentak menjawab setuju. Selanjutnya Mukhlis menegaskan, untuk menjadikan hari ber-Muhammadiyah, maka harus ada tanda-tanda kehidupan ber-Muhammadiyah.
Dia menuturkan, PDM Banyuwangi telah memberikan contoh untuk menjadikan hari-hari ber-Muhammadiyah. Yaitu dengan mengadakan berbagai macam kegiatan. Di antaranya dengan pemasangan atribut-atribut persyarikatan, seperti bendera, spanduk, dan baner. Semua itu dipasang di kantor-kantor Muhammadiyah. Baik di Amal Usaha Muhammadiyah, masjid, dan tempat-tempat dakwah persyarikatan lainnya.
Dalam rangka menyambut milad ini, PDM Banyuwangi melalui Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) menyelenggarakan ajang Pekan Olahraga dan Festival Seni Islami (Porfesi). Melalui kegiatan ini siswa dari tingkat SD sampai SMA beradu kompetensi akademik maupun nonakademik.
Kegiatan berikutnya berupa umrah bersama PDM, Sekolah Mubaligh, pengadaan mobil Lazismu, peresmian gedung MTs, dan MA Pakisduren. Peresmian masjid Al-Hidayah dan masjid Al-Mujahidin, seperti yang kita lakukan saat ini. Dan se-Kabupaten Banyuwangi terdapat 96 masjid yang semuanya bertuliskan Pusat Dakwah Muhammadiyah. Agar ke depannya tidak ada lagi Masjid Muhammadiyah yang digergaji plangnya.
Kalau ada yang protes masjid ini milik Allah, maka jawab saja benar. Tapi masjid ini tidak langsung jatuh, tiba-tiba turun dari langit. Ada takmirnya yang mengurusi masjid yaitu Pimpinan Muhammadiyah.
Di akhir sambutannya Mukhlis mengucapkan terima kasih kepada para peserta milad.
“Mari kita bergembira dalam ber-Muhammadiyah. Ketika di akhirat kelak ada pertanyaan, umat siapa? Kita jawab umat KH Ahmad Dahlan. Ketua PDM-nya siapa? Jawab saja Pak Mukhlis, maka insyaallah akan masuk ke surga,” canda pria kelahiran Jember itu sambil menutup sambutannya yang disambut gelak tawa seluruh peserta Milad. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.
Discussion about this post