Keunggulan PDA Lamongan
PDA Lamongan mengawali pemaparannya. Ketua PDA Lamongan Diyana Mufidati SAg SPd mengungkap, jumlah cabang di Lamongan ada 27. “Ini sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di kabupaten Lamongan. 313 Ranting serta 7 Ranting baru terbentuk pasca Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-12 yang masih menunggu di SK-kan,” paparnya.
Selain itu juga ada 140 TK dan 141 KB, 7 Satuan PAUD Sejenis (SPS), 1 klinik Pratama di Brondong, 1 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan 1 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU). Ada pula kolaborasi yang harmonis dengan PDM, di mana ada 6 anggota PDA masuk menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
Diyana juga menjelaskan ada program sinergi dengan pemerintah. Maka empat PRA sekaligus berdiri di PCA Sukorame. “Saat ini LPCR sinergi dengan Majelis Tabligh Daerah Lamongan datang ke Sukorame untuk memberikan penguatan cabang dan ranting setiap satu bulan sekali,” ujarnya.
Diyana juga memaparkan, “Rumah Gizi di Desa Medalam Kecamatan Modo dan Desa Patihan Kecamatan Babat sinergi program dengan pemerintah untuk zero stunting Kabupaten Lamongan.”
Sekretaris PDA Lamongan Nur Nadhiroh lalu menambahkan, penambahan Ranting terjadi karena imbas amal usaha PAUD. “Setiap hari orang tua atau nenek datang ke sekolah untuk mengantar anak dan cucunya. Sambil menunggu anak dan cucu, mereka memperoleh kajian ilmu agama dari pihak sekolah. Karena itu maka berdiri satu Ranting baru di Desa Made,” terangnya.
Kemudian, dia juga menyampaikan, Getapak atau Centelan setiap Jumat pagi sekarang menjadi karakter Aisyiyah di beberapa cabang dan ranting di Lamongan.
“Bahkan dari beberapa organisasi kemasyarakatan lain juga turut bergabung menitipkan beberapa bungkus sembako, sayur dan ikan untuk dicentelkan dan diambil oleh orang-orang yang kurang mampu di sekitarnya,” tambah Nadhiroh.
Wakil Ketua IV PDA Lamongan sekaligus Anggota MPKU Muhammadiyah Lamongan Supanik SKep Ns MKes juga menambahkan, pengembangan cabang dan ranting juga dilakukan lewat amal usaha Rumah Sakit (RS) dengan berdirinya Forum Komunikasi (Forkom) karyawan RS Muhammadiyah yang berada di setiap cabang.
“Setiap karyawan RS Muhammadiyah harus bergabung dan aktif di kegiatan Forkom di masing-masing cabang di mana dia tinggal. Mereka wajib aktif di kegiatan masing-masing cabang dan ranting, bahkan ada karyawan RS yang menjadi ketua PCM, pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah,” kata Supanik.
“Anggota PDA Lamongan periode ini juga disinergikan dengan personalia amal usaha RS Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), dan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Lamongan. Sehingga banyak anggota PDA Lamongan berasal dari karyawan RSM dan dosen,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kordinator Bidang Paud Dasmen PDA Lamongan Mardhea memaparkan, “PDA Lamongan mempunyai Lembaga PAUD terbanyak di Indonesia dan 13 lembaga menjadi sekolah penggerak dari 34 sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Lamongan.”
Kemudian pada 14 Oktober 2023, IGABA Lamongan launching Tunas Athfal HW Lamongan. “Diharapkan juga akan ada launching Tapak Suci Atfhal di Lamongan,” tambahnya.
Baca sambungan di halaman 3: Terungkap Program Unggulan PDA Bojonegoro