PWMU.CO – Keindahan motif kain Batik menarik minat Roshni dan Deepthy untuk dapat membuatnya. Dua mahasiswi Pharm D (program setara apoteker) Munipal University India itu pun antusias belajar membatik saat berkunjung ke SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA), Selasa (18/7) lalu.
”Batik yang merupakan budaya asli Indonesia itu motifnya sangat indah. Saya senang sekali bisa belajar membatik, terutama di SMAMDA,” ujar Roshni.
(Baca: Ketika Siswa Australia Belajar Merawat Jenazah Secara Islam di SMAMDA)
Kedua mahasiswi asal India datang ke SMAMDA didampingi oleh Kholis Amalia Nofianti, Faculty Ambassador Universitas Airlangga. Ia menjelaskan, kedua mahasiswi tersebut datang ke Indonesia untuk mengikuti program magang di Rumah Sakit Pendidikan, dan di Apotik Unair selama dua bulan. Selain magang, mereka juga ada program cultural exchange (belajar budaya) Batik.
”SMAMDA adalah tempat yang cocok untuk belajar membatik. SMAMDA sudah sering menerima pelajar dari Australia yang belajar membatik pada saat kegiatan student exchange di SMAMDA,” terangnya.
Rahmad Setyo Wibowo, guru SMAMDA pendamping untuk membatik, mengungkapkan banyak yang mereka bisa pelajari tentang Batik. Di antaranya sejarah tentang Batik Indonesia, jenis, motif dan asal daerah dari Batik. Selain itu, perbedaan antara batik painting dengan batik kerajinan.
(Baca juga: Fortasi 2017, SMAMDA Surabaya Tanamkan Karakter Peduli Lingkungan pada Siswa Baru)
Mereka juga bisa belajar tentang bahan, alat batik, membuat desain batik painting, pencantingan, pewarnaan dan finishing. ”Gambar batik yang dibuat adalah Garuda wisnu kencana logo Universitas Airlangga. Sehingga bisa dibawa pulang sebagai souvenir,” terangnya.
Perlu diketahui, sejak tahun 2015, SMAMDA ditunjuk sebagai sekolah model dengan fokus Batik sebagai keunggulan dan ciri khasnya. (tori/aan)