PWMU.CO – Uhamka (Universitas Prof Dr Hamka) dan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) menjalin kerja sama riset.
Kerja sama dilaksanakan oleh Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) UMSurabaya dan Pusat Studi Politik dan Sosial (PSPS) Uhamka. Keduanya kolaborasi riset menjelang Pemilu 2024.
Sekretaris Uhamka Emaridial Ulza menegaskan, kerja sama dilatarbelakangi oleh tekad bersama untuk menyediakan pemahaman mendalam mengenai dinamika politik, preferensi pemilih, dan isu-isu kunci yang akan memengaruhi proses pemilihan mendatang.
“Dengan kombinasi keahlian dan pengalaman dari kedua lembaga, saya berharap riset ini akan memberikan kontribusi berharga untuk memahami perubahan-perubahan signifikan dalam peta politik,” ujar Ulza yang alumnus universitas di Rusia.
Ulza menegaskan riset yang dilakukan ini mencakup survei secara luas, analisis data yang cermat, dan pendekatan multidisiplin.
Kedua pusat studi ini, kata dia, berkomitmen memastikan keberlanjutan integritas dan transparansi dalam seluruh proses riset.
Sementara Radius Setiyawan, Direktur Puspolnas UMSurabaya, menjelaskan kolaborasi kedua pusat studi ini berusaha melihat politik dan transformasi masyarakat secara berbeda.
“Dalam banyak survei, fokus soal elektabilitas begitu dominan. Hampir semua lembaga survei mengukur hal tersebut. Kami akan melakukan hal yang serupa, tetapi yang membedakan adalah soal fokus riset dan tema-tema aktual yang akan kami ulas,” ujarnya.
Riset, sambung dia, mengukur perilaku memilih beberapa kelompok masyarakat, ormas Islam dan kelompok subaltern (marginal) yang selama ini jarang mendapatkan sorotan.
Dosen Kajian Budaya dan Media UMSurabaya menyampaikan, riset politik yang disuguhkan berusaha melengkapi wacana politik yang telah ada.
Pertemuan antar kedua lembaga telah menghasilkan beberapa rumusan strategis. Telah disepakati beberapa tema riset untuk beberapa bulan ke depan. Di antaranya memotret peran Ormas Islam di Indonesia, peran generasi Z dan perilaku memilihnya, wacana perubahan iklim dan kaitannya dengan visi calon pemimpin bangsa hingga soal peran media baru dalam Pilpres 2024.
“Contohnya dalam konteks media, beberapa institusi telah menyelenggarakan dialog publik atau uji publik terhadap calon pemimpin bangsa, salah satunya adalah Muhammadiyah. Melalui survei, kami akan mengukur tingkat efektivitas agenda tersebut dan bagaimana agenda tersebut mampu memengaruhi perilaku memilih,” tutur Radius.
Penulis Uswah Sahal Editor Sugeng Purwanto