PWMU.CO – Memilih pemimpin dengan 5K diungkapkan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) Dr Hidayatulloh MSi.
Dia mengenalkan 5K di Kajian Ahad Pagi yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo di Kompleks Kantor PDM Kota Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (02/12/2023).
Mulanya Hidayatulloh membahas surat ash-Shaff ayat 4. “Sesungguhnya Allah sangat menyukai dan sangat mencintai orang-orang yang berada di jalan Allah. Berada di barisan yang sangat rapi, berada di barisan yang kokoh,” ujarnya mengutip ayat tersebut.
Dari ayat itu dia merumuskan 5K. K pertama, kompak. “Ibu-Ibu Bapak-Bapak harus kompak memperjuangkan. Ini tidak boleh kelompok A ke utara kelompok B ke selatan yang C ke barat dan D ke timur. Maka kekompakan harus betul-betul diwujudkan,” tegasnya.
K kedua, kekuatan dan kekokohan. “Kita ini kompak saja belum cukup. Kita wujudkan itu melahirkan kekuatan, satu sama lain harus saling menguatkan,” tutur Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini.
Kalau ada tetangga yang pintar, dibujuk-bujuk untuk mendukung orang lain. “Kalau dia kekurangan ekonominya maka kita yang memberikan rasa aman itu. Orang kalau lapar dan tidak ada yang dipakai maka dalam pikirannya akan muncul darurat dan darurat itu boleh tapi kan itu bisa mengubah perjuangan kita,” ujarnya.
Kekuatan kekokohan itu, kata Hidayatulloh, akan selalu terjaga kalau melakukan yang ketiga, kontribusi. “Masing-masing dari kita harus memberikan kontribusi!” tegasnya.
Hidayatulloh memaparkan, yang punya modal, bantu dengan modalnya. Yang punya pikiran, bantu dengan pikiran. Yang punya kekuatan fisik, bantu dengan fisiknya. Yang tidak punya itu, hanya punya kekuatan doa, maka bantu dengan doanya.
K yang keempat konsistensi. “Hari ini A, besok A dan seterusnya harus A. Dalam memilih, meski dikasih uang Rp 50 (ribu) kita tidak boleh menerima, dikasih uang Rp 100 (ribu) tidak, dikasih uang Rp 250 (ribu) pun tidak. Itu namanya konsisten,” tegasnya.
K yang kelima yaitu komitmen, tanggung jawab. “Apa yang kita lakukan di dunia ini tidak hanya kita pertanggungjawabkan di dunia ini tetapi akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,” tutupnya. (*)
Penulis Dian Rahma SantosoCoeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni