PWMU.CO – Catatan Pena Mentari diluncurkan pada Hari Guru Nasional 2023, Jumat (24/11/2023). Di Perpustakaan Al-Hikmah SD Mugeb SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, itulah buku ini menjadi kejutan bagi para guru.
Siapa sangka SD Mugeb mempersembahkan buku setebal 100 halaman karya ustad dan ustadzah sekolah ramah anak itu. Buku ini memuat 34 catatan refleksi atas perjalanan mengabdikan diri di SD Mugeb. Catatan ini bersumber dari hasil lomba menulis untuk guru dalam memperingati HGN 2023 di sekolah penggerak itu.
Buku tersebut sengaja didesain bersampul hijau dengan nuansa putih dan oranye seperti warna khas SD Mugeb. David Al Ghifari, salah satu guru SD Mugeb, yang mendesainnya.
“Perbuatan itu raga dan ikhlas itu jiwanya. Menjadi pahlawan tanpa tanda jasa berarti menghadirkan sepenuhnya jiwa dan raga dalam mendidik generasi pemenang masa depan.” Demikian kutipan sang Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi yang tersemat di sampul belakang.
Ari–sapaan akrab kepala sekolah–menerangkan, “Merawat semangat menulis bagian dari upaya SD Mugeb untuk senantiasa istiqomah melestarikan budaya literasi di lingkungan sekolah. Guru sebagai garda terdepan memberikan teladan bagaimana pengalaman menjadi bermakna jika dirangkai dalam cerita sederhana.”
Praktik Baik Berkesan
Menurut Ari, lahirnya kumpulan catatan refleksi ini menjadi bukti melimpahnya praktik baik yang meninggalkan kesan bermakna bagi insan pendidik di SD Mugeb. “Semangat menulis yang tertuang di buku ini termasuk karunia Allah yang perlu terus dikembangkan dan dipupuk. Tentunya dengan mengedepankan kenyamanan bagi guru yang menikmati proses kreatif berkarya,” ujarnya.
Ari berharap, semoga persembahan ini bermanfaat. “Selamat Hari Guru Nasional 2023. Sesuatu yang datang dari hati akan sampai ke hati,” ucapnya.
Dalam buku ini, Ari menulis Titik Putih Itu Berasal dari SD Mugeb. Dalam tulisannya, dia mengenang ketika restu sang ibu menyertai langkahnya untuk melayangkan surat lamaran menjadi asisten guru di SD Mugeb. “Selasa, 1 Februari 2005 doa itu terjawab untuk mengabdi menjadi guru,” tulisnya.
Di akhir tulisannya, Ari menulis keyakinannya, “Jika para alumni SD Mugeb membawa perubahan yang baik untuk bangsa, negara dan agama Islam ini adalah sebuah titik putih, maka saya M. Nor Qomari SSi meyakini titik-titik putih itu akan tersebar seantero Indonesia bahkan menyebar ke seluruh dunia, aamiin.”
Catatan refleksi Rizka Navilah Safitri SPd tak kalah menarik. Judulnya Jalan Dakwah Bukan Jalan Ninja. Wakil KS Bidang Pengembangan Pendidikan ini mengawali refleksinya dengan menulis:
“Hidup merupakan kumpulan lembaran-lembaran cerita. Lalu perjalanan hidup yang kulalui inilah yang mengisi dan mewarnai setiap lembarnya. Cerita yang banyak tertoreh adalah saat menjadi guru di sini bersama banyak guru hebat yang memantapkan hati untuk langkah dakwah yang sama.”
Dia lantas menceritakan roller coster perjalanannya. Di akhir tulisannya, Rizka memberi semangat kepada dirinya sendiri maupun para guru, “Ke depan, rintangan akan selalu ada. Namun, bagi seorang pejuang, rintangan adalah bumbu penyedap masakan, penambah aroma rasa dan kelezatan hidangan. Selamat berjuang! Kita antarkan anak-anak kita menuju gerbang kesuksesan.”
Baca sambungan di halaman 2: Temukan Nilai Diri
Discussion about this post