PWMU.CO – Hamil 9 bulan tak menghalangi dua kader Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik kompak mengomando Pelatihan P3K dan Kebencanaan Rumah Tangga.
Pelatihan diikuti 100 kader Nasyiah sekabupaten Gresik di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (3/12/2023). Suksesnya keberlangsungan pelatihan ini tak lepas dari komando di bawah kooordinasi Ketua Panitia Ria Tri Wulandari SKepNs yang menjabat Ketua Departemen Kesehatan PDNA Gresik serta Ketua Sie Acara Maftuchatus Saidah SPd yang menjabat Wakil Ketua Bidang LHPB dan Kesehatan PDNA Gresik.
Iid, sapaan akrab Maftuchatus Saidah, menyatakan sangat senang ikut terlibat di kapanitiaan ini. “Wah senang banget karena memang ini kegiatan di bawah bidang Kesehatan dan LHPB. Jadi sebagai Wakil Ketua Bidang tersebut kudung semangat biar nular,” ujarnya.
Terkait optimalisasi perannya di Nasyiah menjelang hari perkiraan lahir (HPL) pada akhir bulan ini, Iid menyatakan, “Justru karena mendekati hari-H yang tinggal menghitung hari jadi dimaksimalkan, sebelum cuti sebentar dari Nasyiah.”
Pilihan Iid juga mendapat dukungan sang suami, Zusli Zaidar Rakhman SKep Ners. “Alhamdulillah boleh, selama saya kuat dan sehat berNasyiah. Karena saya bilang, kalau saya kebanyakan di rumah, malah kebanyakan tidur dan makin kepikiran saat persalinan, jadi stres. Jadi beliau cukup mendukung,” terangnya.
Kehadirannya kali ini lengkap bersama anaknya, Majidah Gazala El Rakhman dan suaminya. Sebenarnya ini bukan kali pertama Iid datang lengkap sekeluarga di kegiatan Nasyiah. Iid bersyukur keluarganya saling bisa menjadi support system.
Namun spesialnya kali ini, sang suami yang bekerja sebagai Tim Komite Kesehatan Bencana (KKB) RS Muhammadiyah Gresik (RSMG) menjadi pemateri pelatihan. “Kebetulan Beliau dinasnya di RSMG dan saya juga baru tahu kalau suami masuk di tim KKB yang akan memberi salah satu materi di pelatihan ini. Semangatnya jadi makin dobel!” ungkapnya, Ahad (3/12/2023).
Aza, sapaan akrab sang balita yang sebentar lagi menjadi kakak itu, sangat kooperatif saat ayahnya menjadi pemateri. Sering ia ikut menyimak penjelasan Baba, panggilan Aza kepada ayahnya.
“Seru, Baba ngasih tahu kalau ada orang tersedak pas Nasyiah. Tapi habis itu aku nangis karena berebut nggak dipinjemin mainan sama temanku di sana,” ujar Aza.
Baca sambungan di halaman 2: Dukungan Suami