Dukungan Suami
Perasaan bahagia juga Wulan, sapaan akrab Ketua Panitia, rasakan. “Alhamdulillah senang banget lihat acaranya berjalan lancar, pesertanya banyak, dan pada antusias, aktif bertanya dan mencoba,” ungkapnya, Senin (4/12/2023).
Tak hanya itu, Wulan juga menyatakan, “Jujur, saya senang dengan kapanitiaan kemarin. Pada kompak dan membantu. Jadi gak merasa kerja sendiri. Terima kasih teman-teman PDNA Gresik.”
Seperti halnya Iid, keaktifannya dalam kapanitiaan ini menjelang HPL 12 Desember mendatang juga tak menjadi beban, justru menimbulkan senang. “Hehehe.. Mumpung cuti, daripada bosan di rumah aja, lebih enak nyari manfaat bareng NA,” ujarnya.
Meski sang suami Anton Auliya Martadinata awalnya terkejut saat tahu dirinya menjadi ketua panitia, namun akhirnya tetap mendukung. “Alhamdulillah suami support,” terang wanita yang sehari-harinya menjadi perawat di RSMG itu.
Wulan sangat bersyukur, walaupun suaminya tidak aktif di kepemimpinan Muhammadiyah, tapi tetap mau diajak mengenal Muhammadiyah lewat kajian-kajian. “Yang paling bikin bersyukur, selalu support kegiatan di persyarikatan,” imbuhnya.
Contohnya, suaminya mau membantu angkut karpet dan mengantar sana-sini untuk mengambil keperluan praacara. Masing terang di ingatan Wulan, “Kemarin waktu ambil tong buat (simulasi praktik) kebakaran, ternyata tongnya itu banyak sampahnya. Setelah dibersihkan, tetap aja kita ngangkut tong itu kondisi basah dan bikin mobil bau.”
“Untung bawa banner bekas acara Musycab NA Manyar. Bisa buat alas dan penutup tong,” kenang Wulan sambil tertawa.
Bentuk dukungan lain yang ia syukuri ialah sang suami menemaninya ikut Kajian Ahad Pagi di Gedung Dakwah Muhammadiyah sebelum pelatihan dimulai. Kemudian, dia pulang bersama sang buah hati, Auliya Ukasya Al Khawarizmi, untuk belajar persiapan ujian sekolah pada Senin (4/12/2023).
“Acara kemarin itu sebenernya Ukasya pengen ikut juga tapi saya gak bolehin, soalnya Senin waktunya PAS. Jadi habis pengajian Ahad pagi pulang duluan ke rumah, belajar sama ayahnya. Gantian jadi hari ayah,” kenangnya.
Anak-anak kader Nasyiah Gresik ini memang suka ikut kegiatan di Nasyiah. Karena sering diajak, anak-anak saling mengenal dan bermain bersama di lokasi. “Akhirnya kenal dekat. Ini dulu sampai kita pakaikan dresscode Muhammadiyah dan NA,” ujar Wulan sambil menunjukan foto Ukasya, anaknya dan Aza, anak Iid.
Wulan berharap, dengan mengajak anaknya, bisa mengenalkan wajah persyarikatan sejak dini. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni