MTs-MA Muhammadiyah Takerharjo Banjir Prestasi

MTs-MA Muhammadiyah Takerharjo Banjir Prestasi. Lima siswi Perguruan Muhammadiyah Takerharjo yang mendapatkan penghargaan saat upacara bendera (Mushlihin/PWMU.CO)
MTs-MA Muhammadiyah Takerharjo Banjir Prestasi. Lima siswi Perguruan Muhammadiyah Takerharjo yang mendapatkan penghargaan saat upacara bendera (Mushlihin/PWMU.CO)

PWMU.CO – MTs-MA Muhammadiyah Takerharjo, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur banjir prestasi selama bulan November 2023. Di antaranya Nur Atikah An-Nadhifah (Kelas 9) memperoleh juara 1 lomba pidato Bahasa Arab pada event Talent of Student tingkat Jawa Timur.

Selanjutnya adalah Alfi Tazkiyatus Tsani (kelas 8) meraih juara 2 lari 400 meter, Levina Abidah Zura (kelas 8) juara 2 lompat jauh, dan Hana Kamilatun Nisa’ (kelas 8) juara pencak silat.

Sementara siswa kelas 10 MA Muhammadiyah 8 Takerharjo, Pretty Helsy Zain meraih juara 3 lompat jauh tingkat SMA/MA Se-Karesidenan Bojonegoro.

Penganugerahan penghargaan siswa berprestasi ini diberikan melalui upacara bendera yang berlangsung di halaman Perguruan Muhammadiyah Takerharjo, Ahad (3/12/2023).

Petugas upacara hari itu adalah siswa-siswi Kelas 11 MA Muhammadiyah Takerharjo. Mereka adalah Robith Al Ghozi sebagai pemimpin upacara, Habli Bihar sebagai pembawa acara, Romi Alfa Rizal sebagai perwira dan Nur Safara sebagai ajudan.

Sedangkan Farel Paditya sebagai pemimpin barisan. Seril Naurilda, Diana Paramita dan Naili Ailiya Ayuni sebagai pengibar bendera. Anggun Alfa Yulita membacakan UUD dan Ba’diyatus Sa’diyah membaca janji pelajar.

Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 08 Takerharjo, Sri Ismanifah bertindak sebagai pembina upacara.

Amanat Pembina Upacara

Dalam amanatnya dia berpesan bahwa ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh siswa dalam meraih prestasi yang lebih tinggi.

Pertama, belajar dengan tekun. Caranya kurangi waktu nongkrong dan bermain. Selain itu upayakan penuh konsentrasi dan memfokuskan waktu hanya untuk belajar.

“Sebab prestasi yang ingin digapai oleh siswa tidak bisa diraih secara instan, namun butuh proses, pengorbanan, semangat dan belajar yang tekun,” ucapnya.

Kedua, tidak panik. Dia menjelaskan, Ibnu Sina, seorang tokoh muslim dan pencetus ilmu kedokteran modern mengatakan bahwa kepanikan adalah separuh dari penyakit.

“Oleh karena itu saat berlomba harus tenang. Jika kita panik maka bisa bertindak ceroboh meski yang kita hadapi adalah hal sepele,” tuturnya.

Ketiga, tidak memaksakan diri. Dia berpesan kepada seluruh siswa, pada saat belajar persiapan lomba, jika memang merasa lelah maka perlu istirahat terlebih dahulu. “Bila fisik sudah terasa fresh, bisa dilanjut berlatih,” katanya.

Sementara yang keempat adalah, berdoa dengan khusyuk, agar diijabah oleh Allah SWT. (*)

Penulis Mushlihin Editor Nely Izzatul

Exit mobile version