Air Mata Tumpah saat Wisuda Santri TPA Muhammadiyah Takerharjo

Pengelola dan ustadzah TPA Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan. (Istimewa/PWMU.CO).
Pengelola dan ustadzah TPA Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan. (Istimewa/PWMU.CO).

PWMU.CO – Taman Pendidikan al Quran (TPA) Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan mengadakan khataman dan wisuda 20 santri pada hari Kamis, (4/07/24).

Pukul 08.00 ustadzah, santri, dan wali santri berdatangan ke graha Aisyiyah Takerharjo. Kemudian diikuti Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Takerharjo serta tamu kehormatan.

Ustadzah Lishatin Ma’rifah, Badriyatul Munawaroh, dan Yuli Usrotul Faizah memandu prosesi wisuda santri. Kepala TPA Muhammadiyah membuka rapat terbuka. Wisudawati Khoulah Amirotul Khasna membaca ayat al Quran dan diterjemahkan oleh Safira Dwi Kirana. Lalu Indonesia Raya dan Mars TPA dinyanyikan oleh hadirin.

Surat keputusan kepala TPA tentang wisudawan wisudawati terbaik dibacakan ustadzah Marliyatin. Nugi Arya Nugraha putra Pak Khoirul Roziqin dan Bu Nur Khomimah sebagai wisudawan terbaik kategori tartil. Farzan Ahza Ardhani putra Pak M Khozin dan Bu Erwin Nur Hidayah sebagai wisudawan terbaik kategori ghorib musykilat. Safira Dwi Kirana putri Pak Fathur Rohim dan Bu Siti Qomariyah sebagai wisudawati terbaik kategori tahfidh. Mereka diberi piagam, Al Qur’an dan piala didampingi ibunya.

Farzan mewakili santri menyampaikan pidato. Ia berterima kasih kepada ustadzah yang telah mendidik selama 6 tahun. “Kami dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan dididik menjadi anak saleh. Kami terbiasa membaca al Quran dengan teliti, hati-hati dan sabar.” Kisahnya.

M. Khozin Sag SPd selaku kepala TPA 2010-2024 pun menyampaikan sambutan. “TPA ini berdiri tahun 1993, dengan mendapatkan piagam pengesahan dari LPTKA BKPRMI Jawa Timur tahun 1994. Abdullah sebagai kepala TPA, dan para ustadzah telah lulus S1 dari Balai Litbang LPTQ Nasional di Yogyakarta.” Ungkapnya.

Motivasi untuk Santri

Sekretaris PRM Takerharjo (H Mushlihin) juga turut mengapresiasi santri.

Selamat kepada santri yang diwisuda. Kalian merupakan anak yang pandai al Quran. Insyaallah kelak mendapat tempat bersama para rasul dan malaikat yang mulia. Sementara yang membaca Al Qur’an tertegun dan nampak berat lidahnya, Allah memberi dua pahala, ucapnya.

Penasihat PRM Takerharjo (H Muhammad Tsabit) memotivasi ustadzah dan wali santri. “Siapa yang mempelajari al Quran dan mengajarkannya adalah sebaik-baik orang. Saat kiamat diberi mahkota dari cahaya bagaikan sinar matahari dan perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia.”

Ketua PRM Takerharjo (H Amirul Mu’minin) berdoa. “Ya Allah berilah pahala kepada kami yang membaca, menghafal, mempelajari dan mengkaji serta mengamalkan al Quran. Berilah pula syafaat, ketenangan, dan rahmat bagi orang yang anaknya mempelajari al Quran.”

Wisuda ditutup dengan pentas pamit yang dipersembahkan oleh wisudawan wisudawati. Pantri bernyanyi “I love you umi”, dan mereka berhamburan dari panggung merangkul ibunya masing-masing. Air mata tumpah.(*)

Penulis: Mushlihin Editor: Amanat Solikah

Exit mobile version