PWMU.CO – Rangkaian permata Surat al-Baqarah menjadi bahasan pengajian. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI, Jumat (8/12/2023).
Dalam Pengajian Rutin Jumat Malam Sabtu yang bertempat di Masjid An-Nur Jalan Dewata Dusun Krajan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Taufiqur Rohman mengajak jamaah bersyukur, karena masih diberi kesempatan untuk menghadiri pengajian.
“Meskipun malam hari, alhamdulilah kita masih dapat membagi waktu untuk mengikuti pengajian ini,” ujarnya.
Selanjutnya dia membacakan satu ayat di dalam Surat al-Baqarah ayat 177. Dia menjelaskan ayat tersebut merupakan rangkaian permata Surat al-Baqarah karena dari 286 jumlah total ayat di dalam surat al-Baqarah, permatanya tersimpul di ayat 177 ini.
Taufiqur Rohman menafsirkan ayat tersebut yang berisi tentang al-Birr (kebaikan) yang sebenarnya. Oleh karena itu seorang muslim benar-benar dikatakan berbuat kebaikan, jika tindakannya mengacu pada ciri-ciri yang terdapat di dalam ayat tersebut.
“Pertama, beriman kepada Allah. Inilah pangkal keyakinan yang harus dimiliki seorang yang beriman. Dengan semangat keimanan inilah yang menggerakkan seluruh aktivitas dalam kehidupannya,” katanya.
Kedua, beriman kepada hari akhir. Dengan mengimani hari akhir ini, maka kehidupan dunia seorang muslim akan terplanning dengan matang. Dia memiliki program kehidupan yang jelas dan terukur. Sehingga bermanfaat di dunia dan berpahala untuk bekal di akhirat kelak.
Ketiga, beriman kepada malaikat. Seorang muslim hendaknya mengimani para malaikat. Meskipun malaikat merupakan makhluk ghaib.
“Dia makhluk yang diutus oleh Allah, termasuk malaikat Jibril yang diutus untuk menyampaikan wahyu al-Quran kepada nabi Muhammad SAW, sehingga malam hari ini kita dapat memahami ayat-ayatnya,” ulasnya.
Keempat, beriman kepada kitab. Yaitu al-Quran yang di dalamnya tersimpul juga ajaran kitab-kitab sebelumnya. Seperti Taurat, Zabur, dan Injil.
Kelima, beriman kepada para nabi. Mulai dari nabi Adam AS hingga nabi Muhammad SAW. Mereka semuanya Nabi dan utusan Allah yang diutus di tengah-tengah masyarakat.
Ciri Muslim
Taufiqur Rohman mengatakan kelima ciri-ciri tersebut belum cukup menjadikan seorang muslim benar-benar berbuat kebaikan. Maka harus melaksanakan ciri-ciri selanjutnya.
“Keenam, memberikan harta yang dicintainya kepada keluarga yang dekat, anak yatim, orang-orang miskin, Ibnu Sabil, orang-orang yang meminta, dan memerdekakan hamba sahaya. Ketujuh, mendirikan shalat. Kedelapan menunaikan zakat. Kesembilan, orang-orang yang menepati janji, apabila berjanji,” katanya.
Dan, lanjutnya, yang kesepuluh adalah orang-orang yang bersabar, ketika dilanda kesempitan, penderitaan, dan saat peperangan. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.