Pidato Iftitah Ketum IPM Jatim: Selamat Datang di Era Madani

Pidato Iftitah
Pidato Iftitah Ketum IPM Jatim Muhammad Hengki Pradana saat penutupan Musywil di Aula UMG. (Faqih/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pidato Iftitah Ketum IPM Jatim yang baru Muhammad Hengki Pradana saat penutupan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-23 di Aula Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Ahad (17/12/2023).

”Selamat datang dalam Era Madani Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur,” kata Hengki Pradana mengawali pidato iftitah di akhir Musywil IPM.

”Salam cinta, salam juang, karena dengan cinta kita berjuang, mari bergandengan tangan saling merangkul dan saling menguatkan simbol-simbol ikatan,” sambung Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) IPM Jatim periode 2023-2025 ini.

Muhammad Hengki Pradana menjelaskan, saat ini kader IPM se-Jatim menginginkan keberlanjutan gagasan era madani sebagai episentrum pelajar berkemajuan.

”Madani ini sebagai perwujudan dari suatu peradaban yang memiliki moralitas, kreatif serta memiliki peningkatan ilmu pengetahuan,” jelasnya.

Dia juga mengungkap beberapa fokus pilar yang nantinya digaungkan para periodenya. Yakni Intelektual Kolektif, Kolaborasi Budaya, Empowered Movement, Central of Adaptive Organization.

Dia menekankan kepada seluruh kader IPM se-Jatim terus merajut ikatan yang tidak lain bertujuan untuk mewujudkan budaya keberlanjutan serta kebersamaan antar kader IPM.

Sementara sambutan terakhir  Ketua Umum PW IPM Jatim Periode 2021-2023 Nafis Zamani Alfiansyah mengingatkan kepada seluruh kader IPM se-Jatim untuk saling menjunjung tinggi kerja sama. Juga koborasi antar pimpinan.

”Seluruh dinamika yang terjadi dalam Musywil ini serta merta hanya untuk menunjukkan gagasan-gagasan terbaik untuk pimpinan periode 2023-2025,” tuturnya.

Terakhir, dia berpesan serta memohon maaf kepada seluruh kader IPM se-Jatim khususnya pimpinan pada periodenya.

Mengingat bahwa setiap periode kepemimpinan itu tidak ada yang sempurna, namun segala perjuangan yang dilakukan tidak lain untuk menciptakan hasil yang terbaik.

”Saya mohon maaf apabila saya melakukan kesalahan-kesalahan, apabila saya melakukan janji-janji kepada personal dan kepada pimpinan namun tidak dapat saya lakukan. Saya sampaikan kita junjung bersama kolaborasi, saling menguatkan satu sama lain, merespon dengan baik, menggerakkan dengan baik, berpikir dengan baik. Saya Nafis Zamani Alfiansyah mohon undur diri,” tutupnya.

Penulis Faqih  Editor Sugeng Purwanto

Penyerahan pataka IPM dari Nafis Zamani Alfiansyah kepada Muhammad Hengki Pradana di penutupan Musywil di Aula UMG. (Faqih/PWMU.CO)
Exit mobile version