PWMU.CO – Dari Kota Santri Gresik menuju Kota Santri Jombang. Demikian Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Mochammad Nor Qomari SSi mengawali sambutannya pada saat pembukaan Live In Journey.
Ari, sapaan akrabnya, mengenalkan mereka berasal dari kota yang julukannya sama. “Kalau di Gresik ada dua wali yaitu Sunan Giri dan Sunan Maulana Malik Ibrahim, di Jombang ada Mbah Kiai Hasyim Asy’ari dan cucunya Gus Dur. Dari Kota Santri menuju Kota Santri, Insyaallah warganya santri,” terangnya.
Di Masjid MI Muhammadiyah 10 Jombang itu ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah menerima. Yaitu Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Suprianto, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tembelang Sukamto, Kepala MIM 10 Jombang Annas Fauzi SPd serta segenap guru dan para orangtua.
Kepada para orangtua yang merawat sepuluh anak kelas V peserta Live In Journey, Ari berpesan agar memfasilitasi seadanya saja, tidak perlu diada-adakan. “Gak usah dionok-onokno. Keris itu lancip sehingga bisa mengiris bukan karena kenyamanan tapi karena tempaan ketidaknyamanan,” ungkapnya.
Dia yakin, anak-anak dari SD Mugeb maupun MIM 10 Jombang akan menjadi generasi emas Indonesia. Karena itu, melalui program Live In Journey di mana siswa SD Mugeb merasakan tinggal di desa bersama sebuah keluarga, Ari berpesan, “Kalau ngalem ya jangan dituruti, biasa mawon.”
Dia lantas ingat info sang kepala desa bahwa 80 persen penduduk di Desa Rejosopinggir berprofesi petani. “Ada juga peternak meri (bebek). Nanti kalian lihat bagaimana menetaskan telor,” ungkapnya.
Ustad Ari meyakini, guru terbaik adalah pengalaman. “Semua anak akan mengalami pengalaman baru sehingga Putune Mbah Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari bisa membawa negara jadi negara maju,” imbuhnya.
Dia lantas memohon maaf. “Kalau ada rewelnya, mohon dipahami. Insyaallah anak-anak siap karena mereka sudah dibekali ortunya restu. Semoga Allah meridhai yang kita lakukan kemarin, saat ini, dan ke depan,” tutupnya.
Give and Take
Saat sambutan, Kepala Sekolah MIM 10 Jombang Annas Fauzi SPdI bersyukur bisa bersilaturahmi dengan SD Mugeb. “Manfaat Silaturahmi memperpanjang umur, memperbanyak Rizki, dan mendekatkan jodoh. Mudah-mudahan dapat rezeki ilmu yang banyak,” terangnya.
Annas mengucapkan terima kasih ke seluruh pihak yang mendukung program ini. “Syukran katsiran jazakumullahukhayr,” ucapnya pada pembukaan kegiatan bertema Bersyukur Tanpa Batas, Bahagia Tanpa Syarat itu.
Dia juga memohon maaf kepada guru SD Mugeb. “Memang di desa begini. Saya punya cita-cita menjadikan sekolah desa rasa kota. Sekarang kita dengan SD Mugeb menjalin kerjasama. Give and take. Njenengan sudah memberi (give) ilmu kepada kami (saat kunjungan studi banding). Sekarang Njenengan ambil ilmu di sini, take,” terangnya.
Annas akhirnya berpesan kepada para siswa peserta Live In Journey yang duduk membentuk shaf di hadapannya, “Anak-anak, jaga kesehatan. Yang akrab sama teman-teman.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni