PWMU.CO – IPM Mamsa menggelar lomba mural dalam rangka kegiatan Pramusyawarah Ranting (Musyran), Sabtu (16/12/23).
Kegiatan lomba mural yang digelar Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 (Mamsa) Sidayu Gresik Jawa Timur ini bertema Spot Gresik Kota Santri yang berlangsung selama dua hari yaitu Jumat dan Sabtu (15-16/12/2023).
Lomba ini diikuti oleh 22 siswa dari kelas X-XI. Ketua IPM Mamsa, Muhammad Syahrul Fatawa mengatakan ini merupakan acara terakhir IPM sebelum Musyran. Acara tersebut menjadi kegiatan yang spesial, maka dari itu diadakannya agenda lomba mural antarkelas.
“Lomba mural praMusyran ini pengganti kegiatan classmeeting yang biasa diadakan setelah selesai ujian. Selain itu, dengan kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan antarsiswa menjadi keluarga Mamsa semakin terjalin lebih akrab lagi,” ucapnya.
Guru kesenian, Ainur Rosyikh menegaskan mural merupakan cara menggambar di atas dinding, atau tembok luas yang bersifat permanen. Dalam pelaksanaannya masing-masing kelas membuat karya yang unik dan berbeda- beda sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.
“Mereka menggunakan media dinding di kelas untuk dilukis,” katanya.
Kegiatan Mural
Ainur Rosyikh menjelaskan pelaksanaan lomba mural dimulai pukul 08.00 WIB. Setiap kelompok diminta menyiapkan bahan- bahan untuk melukis dari panitia, misalnya Cat tembok merk aga, kuas, dan dinding utamanya buat melukis yang berukuran 2 x 2,5 meter untuk tiga kelompok.
“Peserta diberi waktu tiga jam untuk menyelesaikan hasil karyanya. Meski demikian batas waktu yang diberikan dirasa kurang,” katanya.
Akhirnya, lanjutnya, kegiatan mural ini dilanjutkan dihari berikutnya. Sehingga membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikan mural mereka dengan warna- warna cerah yang variatif. Selain keindahan, nanti kecepatan juga tetap dinilai.
Beberapa peserta menampilkan konsep yang bisa dipahami dan dibaca. Hasil mural kelas X menggunakan konsep gabungan dari spot- spot wisata yang ada di Gresik yaitu Wisata Gosari (Wagos) dan gapura perbatasan Gresik Surabaya.
Untuk kelas XI konsepnya pada bagian tengah terdapat Tugu Sentolang Gresik yang menjadi ciri khas atau melambangkan kota Gresik. Sedangkan pada bagian samping terdapat gambar santri laki-laki dan santri perempuan yang melambangkan bahwa Kota Gresik adalah kota santri. Lalu, ada background bergambar sunset untuk memperindah lukisan pada mural terdapat unsur agama dan juga tidak melupakan unsur budayanya.
“Sedangkan kelas XII menggunakan konsep berupa gapura Gresik dan Damar Kurung yang menunjukkan budaya nilai-nilai luhur masyarakat Gresik sebagai ajang promosi wisata Kota Gresik serta mengangkat taraf ekonomi masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Siswa kelas XI IPS Habibullah, mengatakan sangat asyik, seru dan senang mengikuti lomba tersebut. Hal itu merupakan pengalaman awal melukis, meskipun harus berlelah- lelah mengeluarkan tenaga dan pikiran supaya hasil lukisan bisa terlihat menarik.
Kegiatan ini dulu pernah ada, namun belum terlaksana. Alhamdulillah, kali ini bisa menyoba dan berhasil lancar semuanya dengan hasil lukisan yang bagus. Berikut juara lomba mural.
- Juara I kelas XI
- Juara II kelas X
- Juara III kelas XII.
Selamat! (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.