PWMU.CO – Kepala Smamsi menjalani Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) tahun 2023 oleh Tim Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Gresik, Selasa ( 19/12/2023).
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur Rakhmad Fitardlo SPd mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menilai kinerja Kepala Sekolah dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
“Untuk itu, mohon bantuan dan kerja sama dari semua guru dan karyawan sekolah supaya kegiatan ini berjalan dengan lancar,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pengawas Pendamping Drs Achmad Nur Samsudin MPd mengatakan jika Kepala Sekolah dinilai, hakikatnya menilai lembaga guru dan karyawan.
“Kepemimpinan menjadi manajemen sekolah sehingga perlu persiapan PKKS ini dengan maksimal. Apalagi versi penilaian dulu dengan sekarang berbeda. Dulu ada 155 indikator, satu indikator bisa 1-3 bukti fisik. Sekarang disederhanakan hanya ada 55 bukti fisik,” ucapnya.
Kegiatan PKKS
Pengawas Penilai Margiyanto SPd menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan Kepala Sekolah selama satu tahun. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 13.00 WIB di ruang guru Smamsi. Dia langsung menuju meja Tim PKKS untuk melakukan penilaian.
Beberapa poin penilaian yang dilakukan adalah penilaian RKAS Bos dan BPOPP, Supervisi Kepala Sekolah, Penilaian Kinerja Guru (PKG), perangkat pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar, Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), penanganan bullying, hasil supervisi guru (PKG), serta raport pendidikan sekolah.
Selanjutnya, dia mengungkapkan refleksi berkas PKKS sudah memenuhi syarat. Persiapan PKKS ini luar biasa, lengkap dan membanggakan kami.
” Hasil karya Kepala Sekolah adalah berupa karya guru- guru,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, ada beberapa poin lainnya yang perlu ditingkatkan adalah literasi, kemandirian, refleksi antar pelajar, kemampuan, visi misi, kesejahteraan psikologi, pemahaman dan sikap terhadap perundungan serta hukuman fisik.
Selain itu, sambungnya, perlu melakukan perbaikan media mengajar yang dilakukan. Dalam hal ini peran guru BK sangat penting, yang harus menyampaikan kepada guru tentang gaya belajar siswa dan kemampuan karakternya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan belajar siswa mengajarkan teknik diferensiasi.
Intinya, tekannya, butuh pemahaman bermakna, formatif, dan keamanan supaya guru menerapkan dalam pembelajaran. Jadikan Kurikulum Merdeka ini pembelajaran yang nyaman sehingga ada kedekatan antara siswa dan guru.
“Harapannya, semoga kedepannya SMA Muhammadiyah 4 Sidayu ini bisa meningkatkan kinerja sekolah menjadi lebih baik,” katanya. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.