PWMU.CO – Pameran lukisan mural berlangsung di Auditorium Ki Bagus Hadikusumo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Senin-Selasa (18-19/12/2023).
Lukisan itu hasil lomba yang dilaksanakan oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamda Sidoarjo.
“Pesertanya seluruh kelas X, XI dan XII. Setiap kelas diwakili satu kelompok minimal lima siswa,” terang juri lomba lukis mural, Joeliarto Joedi Wahjono.
Guru seni budaya ini menambahkan, lukisan digambar secara kelompok di kelas masing-masing mulai Rabu-Ahad (13-16/12/2023).
“Setiap hari lukisan dikumpulkan di panitia. Besoknya kalau mau dikerjakan lagi diminta kembali ke panitia,” lanjut pria yang akrab disapa Papa Yudi.
Setelah waktu mengerjakan lukisan selesai, semua lukisan diserahkan kepada panitia untuk Pameran Lukisan Mural di auditorium Ki Bagus Hadikusumo.
Tampil sebagai juri adalah Papa Yudi dan Bu Purwita. Keduanya guru seni budaya Smamda. “Setiap lukisan dijaga oleh pelukisnya sendiri atau perwakilan kelas. Mereka bertugas menjelaskan tema dan filosofi lukisan mereka,” tambah Papa Yudi.
Aliran Lukisan
Juri lomba mural sangat terkesan dengan lukisan yang dihasilkan. Semua lukisannya bagus-bagus sesuai dengan tema yang diberikan oleh panitia, yaitu Ibu.
Lukisan-lukisan itu menggambarkan peran ibu, jasa ibu, dan keunikan ibu. “Kriteria penjurian lukis mural meliputi, kesesuaian tema, kreatifitas, estetika, komposisi warna, dan kebersihan lukisan”, papar papa Yudi.
Lomba lukis Smamda Games 2023 merupakan jenis mural. Namun pada penerapannya lomba tidak dilukis di dinding tapi diganti triplek ukuran 80 cm × 60 cm.
“Mural artinya menggambar atau melukis di media dinding, tembok, atau permukaan luas yang bersifat permanen ,” ulas Papa Yudi.
Pada lomba Smamda Games 2023 peserta melukis mural kebanyakan perempuan. Peserta laki-laki tidak mencapai kuota 30 persen.
“Mungkin karena perempuan lebih teliti, telaten, penuh perasaan. Makanya hasilnya bagus-bagus,” tambah papa Yudi.
Ada berbagai aliran seni rupa mewarnai lukisan mural. “Ada naturalisme, siluet, dekoratif, kontemporer, surealisme. Pokoknya semua bagus-bagus,” tegas Papa Yudi.
Peralatan melukis peserta membawa alat dan bahan sendiri. Mulai cat akrilik, cat tembok, cat minyak, kuas, spidol emas, spidol perak.
“Hanya tripleks ukuran 80×60 cm yang disediakan oleh panitia. Peserta sudah siap dan hasilnya bagus,” ujar papa Yudi.
Hasil penjurian dimenangkan oleh kelas XII-10 sebagai juara 1. kelas X-11 juara 2, dankelas XI-1 juara 3.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto