PWMU.CO – Kanker serviks jadi pembahasan kajian yang digelar Departemen Kesehatan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Sendangagung.
Acara yang bertajuk Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Wanita ini dilaksanakan pada Jumat, (16/12/2023) bertempat di Masjid An-Nur Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Kegiatan berlangsung setelah shalat Jumat sampai pukul 16.00 WIB. Sebelum kajian, peserta mengawali dengan tadarus al Qur’an, selain itu juga mereka melakukan shalat asar secara berjamaah.
Hadir sebagai pemateri adalah dr Rosydina Robiaqolbi MKes yang sekaligus Ketua Depertemen Kesehatan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah Sendangagung Paciran Lamongan
Menurut dokter Dina -panggilan akrabnya-, tujuan mempelajari kesehatan wanita adalah untuk meningkatkan pemahaman yang nantinya bisa meningkatkan support sistem, dan akhirnya bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Dia juga menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi di antaranya pertama, kesehatan remaja (pendidikan seksual, mempersiapkan menarche secara fisik, psikis, dan sosial, kasus kehamilan yang tidak diinginkan).
Kedua, kesehatan wanita usia subur dan pasangan usia subur (infeksi organ reproduksi, fertilitas, dan kesehatan ibu dan anak)
Ketiga, kesehatan lansia (menopause, penyakit usia lanjut).
“Namun kali ini kita fokus pada penyakit infeksi organ reproduksi yang terkait dengan kanker serviks,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan ini.
Dia mengatakan, kanker serviks bisa terjadi melalui 4 tahapan, dengan tanpa gejala sampai bergejala berat. Stadium 1 biasanya tidak bergejala dan tidak ada keluhan.
“Banyak pasien datang ke fasilitas kesehatan ketika gejala sudah mulai muncul dan sudah memasuki stadium lanjut,” ungkapnya.
Gejala Kanker Serviks
Dia menjelaskan, salah satu gejala yang muncul adalah nyeri, keluar cairan keputihan hingga berdarah setelah berhubungan seksual, dan lain-lain.
“Sangat penting untuk mendeteksi adanya lesi prakanker atau minimal kanker stadium satu. Salah satu metode skrining yang saat ini sudah banyak difasilitasi oleh pemerintah melalui penjaminan oleh BPJS Kesehatan adalah metode pap smear,” paparnya.
Menurutnya, pap smear mampu mendeteksi kanker sejak awal stadium meskipun belum timbul gejala. Sehingga penting untuk dilakukan oleh setiap wanita usia subur yang produktif secara berkala.
“Karena semakin awal stadium, semakin mudah terapinya serta harapan sembuhnya juga semakin baik. Sebalikya, semakin lambat diketahui, semakin buruk prognosis atau harapan kesembuhan,” kata Dina.
Semua yang hadir tampak sangat antusias mengikuti penjelasan dr Dina. Hal ini dibuktikan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mila Pristianti SPd dan kawan-kawan yang dijawab secara gamblang dan logis oleh dr Dina MKes.
Kegiatan ini merujuk kepada hasil raker dan sudah diagendakan yaitu setiap Jumat PRNA Sendangagung mengadakan kegiatan yang bertempat baik di musholla atau masjid.
“Kegiatannya selalu aktual sesuai kebutuhan para kader Nasyiah yakni tentang kesehatan, kuliner, kajian al-Quran, dan lain-lain yang relevan,” tutur Ketua PRNA Sendangagung Resti Anindyati. (*)
Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul