PWMU.CO – Guna mengembangkan pengetahuan dan skill mahasiswanya, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengadakan Seminar Kesehatan di Gedung Inspire L-6, Selasa (25/7) kemarin. Seminar tentang terapi Komplemeter diikuti oleh 300 peserta, yang terdiri dari dosen dan seluruh mahasiswa Fikes UMSurabaya.
”Dengan modal pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan kreativitas mahasiswa terus berkembang. Kami bisa melakukan berbagai inovasi dalam dunia kesehatan,” terang Firman, salah satu mahasiswa Fikes UMSurabaya yang mengikuti seminar.(Baca: Kerjasama dengan Taiwan, UMSurabaya Menuju Kampus Bertaraf Internasional)
Dr Kintoko, pemateri dalam acara seminar ini mengatakan terapi komplementer akhir-akhir ini telah menjadi trend di dunia kesehatan. Sebab, terapi yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan atau ramuan herbal tersebut sangat mudah diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif pengobatan. Dengan demikian, lanjut Dr Kintoko, terapi komplementer akan sangat bagus untuk dikembangkan di Indonesia.
”Melihat potensi kekayaan sumber daya hayati, tradisi masyarakat, dan efektifitas ramuan herbal untuk pengobatan penyakit kronis, terapi komplementer akan sangat bagus dikembangkan di Indonesia. Dengan begitu akan semakin banyak temuan-temuan baru. Terutama sebagai pilihan alternatif pengobatan bagi masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut Dr Kintoko mengungkapkan bahwa penyakit tidak menular menjadi fenomena gunung es bagi masyarakat dunia. Pada tahun 2015, angka kematian yang disebabkan penyakit tidak menular menjadi yang terbesar di dunia. Salah satunya adalah penyakit Diabetes, atau lebih dikenal dengan penyakit kencing manis oleh masyarakat Indonesia. ”Penyakit yang satu ini menjadi momok menakutkan bagi kita semua,” imbuh Dr Kintoko.
Sementara itu, Dekan Fikes UMSurabaya dr Mundakir MKep berharap supaya kegiatan ini bisa simultan. Sehingga tidak hanya berhenti pada seminar kesehatan saja.”Semoga terapi komplementer bisa dikembangkan sebagai program unggulan,” harapnya.(firmansyah/aan)