PWMU.CO – Lazismu Lumajang menyalurkan bantuan modal usaha melalui program pemberdayaan UMKM untuk mendukung pengembangan empat usaha.
Momentum ini menjadi sorotan utama rapat triwulan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) sedaerah Tapal Kuda yang meliputi Besuki (Bondowoso, Jember, Situbondo dan Banyuwangi), Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan, biasanya disingkat se-Balapan. Rapat ini berlangsung di SMK Muhammadiyah Lumajang, Ahad (24/12/2023).
Lazismu Lumajang mengumumkan, empat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lumajang telah menerima bantuan modal usaha. Keempat penerima manfaat ini terpilih dari berbagai sektor usaha berdasarkan hasil survei bagian program Lazismu.
Yusuf Habibullah, akrab disapa Habibi, adalah salah satu di antaranya. Pria asal Besuk, Tempeh, Lumajang, ini memusatkan usahanya pada Telomu. Keunikan telo madu ini terletak pada rasa manis alami yang terasa seperti cairan madu saat diolah. Keistimewaannya tidak dimiliki jenis ubi lainnya.
Safitri, seorang muallaf yang tinggal di Lumajang, memiliki rencana besar membuka usaha Es Teh di pinggir halte sebelah SDN Jogotrunan. Dengan lokasi strategis itu harapannya usaha Safitri dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Arik Rahkmad Mulyanto yang sebelumnya terkenal sebagai pengusaha Lele, kini telah bertransformasi menjadi penjual kerupuk keliling. Kerupuk hasil karyanya, seperti Kerupuk Pentol, Impala, Mawar Bandungan, dan lainnya dapat ditemui di berbagai toko di sekitar Lumajang. Arik beroperasi dari Dusun Bedok 1, Tempeh Lor, Lumajang.
Sementara Dimas Adi, seorang kepala rumah tangga yang pernah mengalami kehancuran bisnis. Dia kini memilih berjualan pia di wilayah Lumajang. Ia mengambil pasokan pia dari sebuah pabrik di Probolinggo, dengan merek AF Sampoerna yang sudah terdaftar dengan Nomor Depkes 2063573012856-23.
Ketua Lazismu Lumajang Drs Djatto MM menyatakan, dengan dukungan modal usaha dari Lazismu, harapannya keempat pelaku UMKM ini dapat terus mengembangkan usaha, menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal, dan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
“Program pemberdayaan UMKM Lazismu Lumajang membuktikan bahwa kolaborasi antara lembaga dan pelaku usaha lokal dapat menjadi kunci dalam menggerakkan roda perekonomian di tingkat daerah,” imbuhnya. (*)
Penulis Rizal Mazaki Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni