![Debat Capres](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2023/12/Haedar-media.jpeg?resize=750%2C375&ssl=1)
PWMU.CO – Debat Capres-Cawapres diharapkan mengupas masalah substansial tidak sebatas permukaan, jangan berubah jadi acara cerdas cermat.
Demikian harapan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir di acara media gathering di Gedung Dakwah Jakarta, Kamis (28/12/2023) seperti ditulis muhammadiyah.or.id.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dan Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim.
Haedar menyampaikan, acara media gathering ini untuk saling memberi masukan, termasuk dari para pelaku media ke Persyarikatan Muhammadiyah. Lebih-lebih untuk urusan membangun bangsa dan negara tercinta.
Menyambut tahun 2024, Guru Besar Sosiologi ini berharap antara rakyat dan elite bangsa supaya semakin dewasa.
Pendewasaan melalui pendalaman terhadap dasar-dasar kebangsaan dan kenegaraan, yaitu Pancasila, agama, dan budi luhur bangsa.
Pendewasaan juga diharapkan Haedar dalam konteks Pemilu. Sejak merdeka, Indonesia telah menyelenggarakan enam kali Pemilu untuk memilih presiden. Rentang masa yang panjang itu seharusnya selaras dengan pendewasaan.
Sementara itu, kepada kontestan Pemilu 2024, Haedar menitip pesan supaya mendalami, menghayati, serta mampu menerjemahkan fondasi atau dasar-dasar negara. Sebab jika para kontestan memahami tentu akan mengurangi potensi terjadinya distorsi fondasi kebangsaan dan kenegaraan.
Setelah memahami itu, diharapkan perdebatan menjadi substansial tidak sebatas permukaan. Sebab dari ketiga Paslon yang berkontestasi di Pemilu 2024 diantaranya akan menjadi presiden dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
”Kalau (Debat Capres-Cawapres) menjadi cerdas cermat, akan betapa dangkalnya kita. Padahal dari ketiga calon itu akan yang menjadi pemimpin,” ungkap Haedar.
Debat Capres-Cawapres, sambung Haedar, bukan sekadar urusan menang dan kalah. Melainkan bagaimana cara calon melihat Indonesia, serta memahami dasar-dasar berbangsa dan bernegara dengan baik sesuai dengan keinginan yang diletakkan oleh para pendahulu.
Menurut Haedar, kepala negara harus berdiri tegak di atas seluruh prinsip-prinsip keindonesiaan dalam mengatasi dan melampaui semua hal. Saat sudah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, kandidat yang terpilih bakal bermigrasi politik.
“Dari politisi menjadi negarawan, dan karena menjadi negarawan, mereka betul-betul membawa arah Indonesia ini benar, bukan hanya sukses, tapi juga bener dan baik,” terangnya.
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post