PWMU.CO – Pedoman ketika Miskin ada dalam buku Biografi Pak AR karya Sukriyanto AR—anak Pak AR, penerbit Suara Muhammadiyah, Mei 2017. Di buku tersebut ada Bab V tentang Pemikiran-Pemikiran Pak AR (KH Abdur Rozaq Fachruddin, Ketua [Umum] Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1968-1990).
Di situ ada 33 pedoman yang diberikan Pak AR dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya Pedoman ketika Miskin. Berikut uraiannya:
Bilamana seorang anggota Muhammadiyah dalam keadaan miskin, maka perlu disampaikan pedoman sebagai berikut:
- Tegakkan iman, karena iman adalah merupakan sebesar-besar nikmat Allah. Iman itu supaya terjaga dan terpelihara dengan sungguh-sungguh, karena bila tidak demikian akan mudah tergelincir. Nabi bersabda bahwa kefakiran itu mudah mendekatkan kepada kekafiran, maka harus dijaga.
- Supaya bersabar, teguh, tidak mudah terbujuk. Orang-orang Islam yang kurang teguh dan kurang sabar lalu mudah berubah imannya. Perpindahan dari agama Islam ke agama lain hanya karena beras, kursus, baju, pekerjaan, pangkat, dan sebagainya. Ada juga yang pindah agama, meninggalkan agama Islam hanya karena rumahnya diperbaiki atau karena dibuatkan rumah
- Jangan sombong, takabur, angkuh. Allah sungguh tidak senang kepada mereka yang fakir atau miskin tetapi sombong. Allah juga sangat tidak suka kepada mereka yang suda tua tetapi masih saja mau berzina.
- Bila sedang menjadi orang miskin, janganlah thamanu artinya selalu berharap-harap akan pemberian orang lain.
- Jangan merasa berkecil hati, merasa hina, dan rendah diri karena kemiskinan harus dihilangkan seperti juga rasa sombong harus juga dihilangkan.
- Nabi bersabda: Ashshabru khasanun, walakinna lil fuqarai ahsanun. Artinya: sabar itu baik (bagus), tetapi lebih baik lagi bagi mereka yang fakir.
Demikian itulah antara lain yang sepatutnya menjadi pedoman bagi yang kebetulan sedang mengalami menjadi orang yang miskin. Oleh karena itu usahanya pun jangan sampai putus asa. Semoga Allah melimpahkan pertolongan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni