PWMU.CO – Pidato Anies Rasyid Baswedan benar-benar menyihir ribuan simpatisannya di Pondok Pesantren Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).
Suara gemuruh teriakan ribuan massa yang memadati lapangan Ponpes Al-Ishlah tak henti-henti, sahut-menyahut meneriakkan Amin Amin Amin sambil mengacungkan jari telunjuk. Gegap-gempita semangat sebagian besar warga Lamongan. Mereka tidak lagi memperdulikan sengatan matahari yang mendera saat itu.
Tetapi ketika acara dimulai oleh MC Sekar Gondo SPdI, semua terdiam. Acara sangat tertib seolah ingin menciptakan bahwa pendukung Anies bisa tertib, taat aturan, dan hormat pimpinan.
Acara dimulai pembacaan ayat suci al-Quran oleh Yusuf Abidin SQ, lalu sambutan Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Drs KH Muhammad Dawam Saleh, dilanjutkan pidato Anies Baswedan.
Anies tampil memikat perhatian audiens. Dia bercerita tentang takdirnya yang menjadi Gubernur DKI, gara-gara seekor nyamuk menggigitnya dan dia harus istirahat 10 hari karena demam berdarah. Saat istirahat itu dia dilamar untuk jadi calon gubernur, padahal harusnya dia di New York memenuhi undangan untuk berpidato di konferensi PBB perihal pendidikan.
“Ketika saya hendak hadiri undangan PBB tahun 2016, saya dilarang dokter untuk bepergian jauh karena saya kena demam berdarah. Hikmahnya selama 10 hari istirahat saya diminta untuk siap jadi calon gubernur. Inilah takdir gara-gara nyamuk saya sakit harus istirahat tetapi rencana Allah di balik itu semua,” cerita Anies yang memimpin Jakarta 2017-2022 itu.
Kunjungan Anies di Lamongan Lancar dan Damai
Kunjungan Anies ke Ponpes Al-Ishlah Sendangagung berjalan meriah dan damai. Meskipun jumlah simpatisan mencapai ribuan dan tumplek blek di lapangan Al-Ishlah tapi tidak membuat kegiatan ini kacau atau semrawut tapi sebaliknya lancar dan damai.
Hal itu diungkap oleh salah seorang peserta yang datang dari Bojonegoro, 90 km dari Ponpes Al-Ishlah. Dia seorang mualaf yang nasuk Islam tahun 2022. Boss Dumi Resto itu bernama asli Jeffry Kurniawan. Setelah masuk Islam diganti Jeffry Ridlwan Mubarak. Dia warga keturunan etnis Cina, tinggal Jalan Rajawali Bojonegoro.
” ini pengalaman pertama saya shalat Jum’at bersama Anies Baswedan, tidak ada provokasi. Semua berjalan tertib, khatib shalat Jum’at memberi pencerahan bagaimana politik ditempatkan dalam Islam dan pentingnya politik untuk menghasilkan pemimpin yang membawa kebaikan”, ungkap pria berumur 48 tahun ini.
Hadir dalam acara ini Suyoto alias Kang Yoto, mantan Bupati Bojonegoro. Hal ini menambah semangat warga Bojonegoro berbondong-bondong ke Ponpes Al-Ishlah, salah satunya adalah Fristida Yusfia Tanti, warga Sumuragung Sumberejo Bojonegoro yang rela berdesak-desakan demi bisa berfoto bersama Kang Yoto. Fristida datang berombongan dengan ibu-ibu Aisyiyah Sumberejo.
“Meski menempuh perjalanan jauh dan bahkan sempat dialihkan jalan harus lewat Sukodadi-Drajat, tapi saya cukup puas dapat salaman dengan Anies Baswedan dan foto bareng dengan Kang Yoto,” ujarnya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Mohammad Nurfatoni